Mengejutkan,Ini Pengakuan AKBP B

Daerah, Hukum, Jateng88 Dilihat

Indovorners.com|SEMARANG— Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng AKBP Basuki (56) akhirnya mengakui telah selingkuh dengan dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, sejak 2020 lalu.

Kegiatan kumpul kebo ini berakhir ketika Dwinanda Linchia Levi Kusumawardhani (35) ditemukan tewas di kamar kos hotel di Semarang, Senin (17/11) dengan posisi AKBP Basuki di dalam kamar itu.

Pada mulanya AKBP Basuki mengaku tidak ada hubungan asmara dengan Dwinanda dan mengaku sudah tua.

Namun ternyata belakangan dia mengaku sudah selingkuh dengan Levi selama 5 tahun.

Pengakuan ini disampaikan AKBP Basuki dihadapan penyidik Bidpropam Polda Jateng saat diperiksa.

“Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Kamis (20/11).

Saat ini AKBP Basuki memiliki satu istri sah dan satu orang anak.

Lalu Basuki pun melakukan modus dengan memasukkan Dwinanda sebagai salah satu anggota keluarganya atau satu KK dengan keterangan keluarga yang lain.

“Pelanggarannya adalah yang bersangkutan tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah,” tegas Kabid Humas.

Kombes Artanto menyebut, selama menjalin hubungan asmara dengan korban, AKBP Basuki tinggal satu atap dengan korban di kos hotel tersebut.

Dalam kasus kematian Dwinanda Levi ini, AKBP Basuki adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana ini.

AKBP Basuki mengetahui detik-detik kematian Dwinanda karena berada di dalam kamar bersama korban saat itu.

Membantah Selingkuh
Pada mulanya AKBP Basuki, perwira Ditsamapta Polda Jateng membantah punya hubungan asmara dengan korban Dwinanda Linchia Levi Kusumawardhani yang tewas di kamar hotel di Semarang.

Dosen Hukum Pidana Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang ini ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di kawasan Gajahmungkur, Senin (17/11) pagi.

Kematian korban pertama kali dilaporkan AKBP Basuki.

Di dalam kamar, polisi mendapati AKBP Basuki. Basuki mengaku sedang mendampingi Levi karena kondisinya yang disebut menurun sejak sehari sebelumnya.

Tercantum di KK Basuki

Keluarga korban Dwinanda juga baru mengetahui bahwa korban tercantum dalam satu kartu keluarga (KK) dengan AKBP Basuki.

Kerabat dekat korban, Devian menyebut, sudah mengetahui korban sudah berpindah KK sejak tahun 2024.

Kala itu, ia hendak mengurus KK baru selepas ibunya meninggal dunia.

Namun, ternyata adiknya sudah berpindah KK.

“Nah di situlah saya kaget ketika hanya nama saya yang ada di KK itu saya tidak bertanya lebih jauh karena itu orangnya tertutup,” bebernya.*”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *