Indocorners.com|PESISIR SELATAN — Anggota Komisi VIII DPR RI, Dr. Hj. Lisda Hendrajoni, S.E., M.M.Tr., menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir.
“ Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas bencana banjir yang kembali melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat.n,” ungkap anggota DPR RI dari dapil I Sumatera Barat tersebut.
Ia menyebutkan, bencana yang kembali terjadi ini membawa dampak serius bagi masyarakat, mulai dari kerusakan rumah, terganggunya aktivitas ekonomi, hingga memaksa warga mengungsi.
“ Di tengah kondisi ini, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta menyatakan dukungan penuh kepada seluruh warga yang terdampak. Kita semua berharap proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan segera berjalan lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Lisda menegaskan, Sumatera Barat telah menjadi langganan banjir tahunan, sehingga dibutuhkan langkah strategis dan kajian komprehensif dari masing-masing pemerintah kabupaten/kota.
“Kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan berulang setiap tahun. Harus ada upaya serius dari daerah untuk menyiapkan kajian penanggulangan, mitigasi, dan solusi permanen. Tidak hanya reaktif saat banjir, tapi preventif sebelum bencana terjadi,” katanya.
Sebagai anggota Komisi VIII yang bermitra dengan Kemensos dan BNPB RI, Lisda menyampaikan bahwa ia akan mendorong percepatan sejumlah proposal bantuan kebencanaan yang diajukan daerah terdampak. Bantuan tersebut mencakup dukungan logistik, kebutuhan dasar masyarakat, hingga intervensi pemulihan pascabencana maupun Infrastruktur.
“Saya sudah mengkomunikasikan beberapa kebutuhan mendesak ke Kementerian Sosial dan BNPB. Proposal bantuan dari daerah sedang kita kawal agar segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Lisda juga mengungkapkan bahwa ia terus berkoordinasi dengan Kepala BNPB RI terkait langkah-langkah penanganan pascabencana di Sumatera Barat. Menurutnya, percepatan pendataan kerusakan infrastruktur, rumah warga, dan fasilitas umum menjadi bagian penting agar bantuan pusat dapat segera turun.
“Koordinasi dengan BNPB kita lakukan secara intensif. Kita ingin penanganan pascabencana di Sumbar lebih cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan di lapangan. Dalam waktu dekat Kepala BNPB rencananya juga akan turun langsung ke Sumbar, khususnya di Padang Pariaman,” tambahnya.
Di sisi lain, Lisda turut mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di banyak wilayah.
“Masyarakat harus tetap waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai, lereng perbukitan, dan wilayah rawan banjir serta longsor. Keselamatan adalah yang utama,” katanya.
Lisda menegaskan bahwa dirinya akan terus mengawal seluruh proses penanganan kebencanaan, termasuk memastikan kebutuhan masyarakat benar-benar terpenuhi.
“Kami hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan dan bantuan yang layak. Sumbar tidak boleh berjalan sendiri dalam menghadapi musibah ini,” tutupnya.
Sejumlah Kabupaten dan Kota di Sumatera terkena bencana banjir dan longsor sejak Sabtu, (22/11/2025. Daerah-daerah yang terkena dampak terparah antara lain Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pariaman, Padang, Solok, Tanah Datar, dan Agam hingga Kota Padang.
Sebelumnya BMKG telah mengingatkan untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada periode 21-27 November 2025, khususnya pada sejumlah wilayah di Sumatera Barat.
(Bee)








