Aksi Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Riau Disesalkan, Fadila Saputra: Jangan Rusak Citra Negeri Melayu yang Beradab

Daerah, Riau17 Dilihat

Indocorners.com|PEKANBARU – Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok mahasiswa di depan Kantor Gubernur Riau pada Senin (13/10/2025) menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk tokoh muda Melayu PANGLIMA BESAR Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) sekaligus Dewan Kehormatan dan Kode Etik Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP AMI) Fadila Saputra. Yang menyayangkan cara penyampaian aspirasi yang dinilainya tidak mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Melayu.

“Sebagai putra asli Melayu PANGLIMA BESAR Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) sekaligus Dewan Kehormatan dan Kode Etik Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP AMI), saya secara pribadi menyesalkan aksi yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa yang terkesan anarkis dan tidak mencerminkan adab serta budaya Melayu di Bumi Lancang Kuning,” ujar Fadila dengan nada kecewa.

Menurutnya, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin konstitusi. Namun, kebebasan tersebut harus tetap dilandasi norma-norma kesantunan, terutama di wilayah yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya seperti Provinsi Riau.

“Tidak ada yang melarang menyampaikan aspirasi. Namun, kita ini hidup dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai Pancasila dan adat istiadat. Apalagi mahasiswa, yang dikenal sebagai kaum intelektual, sudah seharusnya menjadi contoh dalam bertutur dan bersikap,” tambah Fadila.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga marwah Negeri Melayu dengan bersikap santun dalam menyampaikan kritik, tanpa menyerang pribadi seseorang – terlebih kepada pemimpin daerah seperti Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, yang juga merupakan pemegang gelar kehormatan dari Lembaga Adat Melayu Riau.

Menutup pernyataannya, Fadila berharap Gubernur Abdul Wahid tetap menunjukkan sikap rendah hati dan bijaksana dalam menyikapi dinamika yang terjadi. Ia juga meminta seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjaga nama baik negeri dengan tetap mengedepankan nilai-nilai adab dan budaya dalam setiap tindakan.

“Jangan sampai Negeri Melayu dikenal sebagai negeri yang kehilangan adab karena perilaku segelintir oknum. Mari kita jaga martabat kita bersama,” pungkasnya.

Sumber: DPP AMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *