Walikota Bukittinggi Setujui Bukittinggi Sebagai Pilot Area Dalam Mendesain Konsep Perencanaan Kota Terpadu

Daerah, Sumbar31 Dilihat

Indocorner.com|Sumbar, Wali Kota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias, SH Dt. Nan Basa menggelar audiensi bersama Tim Konsultasi dari ICP (Integrated City Planning) dipimpin oleh Ar. Fachmy Sugih Pradifta, ST, MT. yang didampingi pejabat dan tokoh; Rismul Hadi (Asisten II), Rahmat ET (Kadis PUPR) serta Efri Yoni Baikoeni (Sejarawan UM Sumatera Barat) dan Rismaidi Tuanku Bagindo (tokoh kawakan) di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi di Belakang Balok pada Kamis (26 Juni 2025)

Hadirnya Tim Konsultasi dari ICP di Bukittinggi sejak tanggal 23 sampai 29 Juni 2025 karena terpilihnya Kota Bukittinggi sebagai salah satu dari 10 daerah di Indonesia yang akan dijadikan sampel dalam penyusunan design konsep perencanaan kota terpadu.

Pendekatan dari pengembangan kawasan seluas 40 Ha. melalui konsep “place making” berorientasi pada keunikan lokal. Kegiatan ini merupakan program United Nations Development Program (UNDP) berkolaborasi dengan Kementerian PU dengan sumber dana dari Bank Dunia/IMF.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya tanggal 2 Juni 2025 dengan menetapkan tiga alternatif kawasan prioritas untuk didesain seperti Kawasan Jam Gadang dan sekitarnya, Kawasan Kota Lama di Koridor Jalan Sudirman dan sekitarnya serta Kawasan Panorama Baru.

Berdasarkan pertemuan dengan Wali Kota Bukittinggi pada hari tersebut, disepakati Pilot Area dalam penyusunan Concept Design tersebut yaitu kawasan kota lama di koridor Jalan Sudirman dan sekitarnya.

Tim yang berjumlah 5 orang telah melakukan diskusi dan urung rembuk dengan sejumlah tokoh dan elemen masyarakat seperti akademisi, penggiat sejarah kota, penggiat komunitas kreatif, generasi muda dan asosiasi pedagang termasuk beraudiensi dengan dinas terkait Kota Bukittinggi.

Terpilihnya Kota Bukittinggi karena berbagai keunikannya dan benang merah sejarahnya yang panjang yang ditandai dengan keragaman situs bersejarah, pernah menjadi ibu kota negara Indonesia pada Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI/Agresi militer Belanda I dan II) tahun 1948-1949 yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.

penyusunan Concept Design dari tim ICP di lokasi Pilot Area terpilih dapat memperkuat nilai sejarah Kota Bukittinggi dan menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan di Kota Bukittinggi melalui budaya kreatif dan inovatif.

Selain Kota Bukittinggi kota lainnya adalah Kabupaten Belitung, Kabupaten Mempawah, Kota Samarinda, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kota Gorontalo, Kabupaten Morowali, Kab. Konawe, Wedha-Kab Halmahera Tengah dan Kota Sorong.

Salah satu tokoh masyarakat mendukung penuh kegiatan ini selama dapat mendorong kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat tanpa meninggalkan nilai budaya asli yang merupakan nilai kearifan lokal

(Yaman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *