Indocorners.com|Bukitinggi,Wali Kota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias, SH Dt. Nan Basa merespon positif kedatangan para Budayawan dan Penggiat Literasi di hari liburnya hingga larut malam dalam dialog interaktif bersama Pakar Seni dan Budayawan Dr. Indra Utama (Direktur Eksekutif INS Kayu Tanam) dan Efri Yoni Baikoeni, MA (Dosen FKIP UM Sumatera Barat) serta didampingi Tuanku Rismaidy (tokoh masyarakat, mantan Anggota DPRD Bukittinggi) yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi jumat ( 30 Mei 2025
Wali Kota Bukittinggi menyampaikan berbagai program dalam bidang Pendidikan, ilmu pengetahuan, Kebudayaan, Sosial Kemasyarakatan yang sejalan dengan tujuan UNESCO ( United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)
Diantaranya rencana pembangunan gedung kesenian yang representatif dalam mengakomodasi berbagai pertunjukan kesenian sekaligus menggairahkan dunia Pariwisata di Kota Jam Gadang termasuk Perpustakaan Kotadalam
Ramlan juga menyatakan bahwa Bukittinggi sangat layak dan pantas menjadi kota khusus dengan berbagai sumber kekayaan dan potensi serta potensi lainnya yang unik dengan nilai kearifan lokalnya
Dr. Indra Utama, akademisi dari Universiti Malaya termasuk sejumlah universitas lokal dan luar negeri, bahwa pentingnya ruang berkesenian bagi seniman untuk mengekspresikan dan memamerkan berbagai karya, serta memperkuat komunitas sebagai wadah yang mengakomodir untuk kemajuan
Selain itu, ruang ini memberi wadah bagi seniman berkreasi, berkolaborasi dan mengekspresikan diri serta menciptakan kesempatan mendapatkan pengakuan dan membangun karir.
Indra mengharapkan Pemerintah Kota dapat memberikan ruang yang lebih nyaman kepada para seniman untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas sehingga aktivitas berkesenian di Kota Bukittinggi dapat hidup dan dinamis.
Penggiat Literasi Efri Yoni Baikoeni yang mengarang sejumlah buku dan pernah bekerja sebagai Staf KBRI Bandar Seri Begawan tersebut menyampaikan harapannya agar Kota Bukittinggi juga membangun visi sebagai Kota Sastra versi UNESCO atau “City of Literature of UNESCO”. Kota Sastra UNESCO adalah kota yang diakui PBB sebagai bagian dari Jaringan Kota Kreatif (UNESCO Creative City Network).
Kota tersebut diakui karena komitmennya mengembangkan dan mempromosikan sastra, membaca, dan literasi dalam berbagai bentuk. Di Indonesia, Jakarta terpilih sebagai Kota Sastra versi UNESCO yang diumumkan tanggal 8 November 2021.
Sumatera Barat sendiri termasuk Kota Padang Panjang sedang menyiapkan diri membangun Kota Sastra UNESCO tersebut dengan kriterianya antara lain kualitas dan kuantitas serta keragaman penerbitan kota, program pendidikan yang berfokus pada literasi mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi, serta aktivitas karya sastra,l dalam bentuk drama atau puisi.
Ia berharap Pemerintah Kota Bukittinggi memiliki program penerbitan yang mendukung penulisan tentang sejarah kota, kelurahan, tokoh, cagar budaya sehingga referensi lebih lengkap dan massif.
Efri Yoni Baikoeni Bukittinggi terpilih sebagai salah satu dari 10 daerah di Indonesia yang akan dijadikan sampel dalam penyusunan design konsep perencanaan kota terpadu. Pendekatan dari pengembangan kawasan seluas 40 ha tersebut adalah melalui konsep “place making urban catalyst” berbasis keunikan lokal.
Kegiatan ini merupakan program United Nations Development Program (UNDP) bekerjasama dengan Kementerian PUPR dengan dukungan dana dari Bank Dunia. Untuk itu, Tim Konsultasi dari ICP CD (Integrated City Planning-Concept Design) akan mengunjungi Kota Bukittinggi pada bulan Juni 2025 untuk mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Bukittinggi serta para pemangku kepentingan lainnya.
Masyarakat mendukung penuh ide gagasan dan harapan serta keinginan walikota menjadikan Bukittinggi sebagai kota khusus, karena sudah memenuhi dalam berbagai hal tentu saja harus didukung seluruh stakeholder dalam mewujudkan ide fenomenal tersebut.
(Yaman)
