Indocorners.com | Tanah Datar – Pengadaan baju dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar dimasa pademi covid-19, yang hampir mencapai Rp. 447.000 juta rupiah. mendapat tanggapan dari sejumlah tokoh masyarakat salah satunya dari Asrul Nur Hasan yang menjadi anggota DPRD empat periode 1992-2009 dan juga pernah menjadi Ketua DPRD Tanah Datar. periode 2004-2009
Asrul Nur Hasan yang akrab dipanggil pak ujang saat dikonfirmasi awak media melalui whats app nya mengatakan,” kemana moralmu wakia-wakia rakyat, (wakil-wakil rakyat) untuk pakaian dinas Rp.12.700.000 per orang. sama dengan saikua jawi (satu ekor sapi). ujarannya.
“Sementara rakyat hanya panen lado(cabe) 10 kilo gram per minggunya, dengan harga Rp. 12.000. per kilo gramnya sama dengan Rp.120.000. untuk biaya hidup seminggu” Ucapnya.
“Miris, memilih kalian, bukan merampok uang rakyat”. Tegasnya.
Muhammad Intania, SH sekretaris LBH Pusako menyampaikan bahwa di saat masa pademi ini di saat masyarakat terdampak sudah seharusnya DPRD tanah Datar lebih peka dan bijak dalam mengelola uang rakyat
“Sebaiknya wakil rakyat bijak dalam mengelola uang rakyat dan peka pada situasi sosial saat ini.” ungkapnya
Lebih lanjut katanya “Mengunakan uang rakyat utk sifat konsumtif adalah kurang elok pada situasi kondisi saat ini.”
Walaupun secara hukum tidak salah karena sudah dianggarkan, tapi dari segi moral dapat dipertanyakan sense of crisis para wakil rakyat tersebut.
“Alun patuik lai.” tegasnya
Sementara itu Badan Ketua Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar, Adrijinil Datuak Rang Kayo Mulia, saat di komfirmasi belum ada tanggapan walau tanda ceklis sudah tampak tanda pesan terkirim sampai berita ini naik, “(pic)