Naas, Mayat Bayi Perempuan Diduga Hasil Hubungan Gelap Ditemukan Warga, Polsek Tilatang Kamang Respon dengan Cepat 

Daerah, Sumbar84 Dilihat

Masyarakat Tilatang Kamang dihebohkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin perempuan oleh warga setempat dalam keadaan mengambang di aliran sungai Batang Tambuo tepatnya Jorong Induriang, Nagari Kapau Kecamatan Tilatang Kamang pada Rabu, sekitar pukul 7 20 WIB (10/07/2024) .

Iptu Dheka, Kapolsek Tilatang Kamang yang turun langsung dengan sejumlah personil membenarkan kejadian penemuan bayi orok oleh petugas pintu air.

Bayi tersebut sudah dievakuasi ke Rumah sakit Achmad Muhtar Bukittinggi (RSAM) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

” Dengan temuan mayat tersebut kita tidak mau berspekulasi melainkan bertindak sesuai tahapan SOP yang ada seperti lidik” ucap Iptu Dekha dengan tegas.

Berdasarkan kronologis, mayat bayi perempuan yang terlilit tali arinya tersangkut oleh disalah satu potongan kayu yang menghebohkan publik tersebut ditemukan oleh Petugas Perkumpulan petani pemakai air (P3A), Romi Agusnal yang kesehariannya mengatur dan mengendalikan air.

Merasa curiga dengan benda yang mengapung dan didorong rasa penasaran lalu mendekati, betapa kaget dan cemasnya Romi langsung bergegas memberitahukan warga dan Kepala Jorong setempat yang sontak menghebohkan suasana.

Kemudian Kepala Jorong berkonsultasi dengan Wali Nagari selanjutnya memberitahukan kejadian itu ke Polsek Tilatang Kamang, dengan sigap dan tanggap dalam waktu yang sangat singkat sejumlah personil Polsek yang dipimpin langsung Kapolsek Tilatang Kamang, Iptu Dekha menuju lokasi kejadian.

Mayat tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas Damkar dengan sigap yang dibantu warga setempat ditengah kerumunan warga yang ingin mencari tahu tentang misteri mayat yang masih dililit tali pusar yang sudah tercium bau busuk.

Selanjutnya mayat tersebut dibawa ke Puskesmas Kapau diiringi sejumlah warga beberapa saat kemudian diantar ke Rumah Sakit Umum Bukittinggi (RSAM) untuk dilakukan pemeriksaan terkait kematian bayi naas tersebut.

Sejumlah warga merasa sedih prihatin sehingga ada yang bersumpah serapah dengan penemuan bayi malang yang tidak berdosa tersebut.

Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai moral akhlak sudah mengalami tingkat yang amat kritis, nyawa manusia tidak berharga, cetus seorang ustad pengajar salah satu pondok pesantren penuh sedih dan prihatin

Yaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *