Kabupaten Tangerang, Banten, IC – Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi perkuatan sinergitas penta heliks untuk edukasi masyarakat terkait bahaya obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) di Hotel Aryaduta Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Selasa (22/11/2022).
Kepala Loka POM Kabupaten Tangerang Sony Mughofir mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi dan menekan peredaran obat tradisional yang menggunakan BKO sehingga masyarakat di Kabupaten Tangerang terlindungi dari obat tradisional yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan.
“Untuk lebih mengoptimalkan dalam mengedukasi akan bahaya obat tradisional yang mengandung BKO kepada masyarakat khusus di Kabupaten Tangerang, Kami melibatkan unsur Penta Heliks diantaranya yaitu berasal dari lintas sektor/pemerintah daerah (Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang), unsur akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan media,” kata Sony saat ditemui media dalam kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Sony menerangkan, salah satu penyebab masih beredarnya obat tradisional mengandung BKO karena kurang pahamnya masyarakat akan bahaya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat. Selain itu, masyarakat juga menginginkan efek yang instan.
“BKO merupakan zat-zat kimia yang biasanya ditambahkan dalam sediaan obat tradisional untuk memperkuat indikasi dari obat tradisional tersebut. Asumsi masyarakat, obat tradisional yang bagus adalah yang memberikan reaksi cepat terhadap penyakit yang diderita dengan harga yang terjangkau. Padahal sebaliknya obat tradisional membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan efek kerja dibandingkan obat kimia. Namun sering kali masyarakat menginginkan obat tradisional yang berefek “cespleng”. Sementara Obat tradisional yang berefek cespleng perlu diwaspadai kemungkinan ditambahkan bahan kimia obat (BKO) karena hal itu tidak diperbolehkan dalam ketentuan perundang-undangan dan dapat berbahaya bagi tubuh,” terangnya.
Sony menambahkan, obat kimia dapat berfungsi sebagai obat jika dosis dan aturan minumnya sesuai. Apabila obat kimia diminum melebihi dosis yang ditetapkan maka akan menimbulkan efek samping yang membahayakan.
“Untuk dapat memastikan keamanan produk obat dan makanan, masyarakat dapat menerapkan Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) atau menggunakan aplikasi BPOM Mobile. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan fitur cek produk dengan Scan QR Code, BPOM Mobile juga menyediakan fitur lain seperti Cek NIE, fitur pengaduan, fitur lapor iklan, dan notifikasi berita klarifikasi BPOM,” katanya.
Sementara Wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang Neny Yuli Arusyani yang hadir sebagai narasumber materi Tips dan Trik Menangkal Berita Hoax mengajak masyarakat agar menggunakan teknologi secara bijak dan kritis dalam mencari informasi yang kredibel. Selain itu, masyarakat juga seharusnya bisa meningkatkan kemampuan literasi digital untuk menangkal informasi palsu atau lebih popular dikenal dengan istilah hoax.
“Tantangan nyata dari perubahan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah menjamurnya berbagai kanal informasi yang belum diimbangi dengan jaminan kebenaran dari informasi yang disampaikan, sehingga masyarakat berpotensi terpapar hoax. Untuk itu, diperlukan literasi digital agar terhindar dari hoax,” katanya.
Neny menjelaskan bahwa saat ini hoax terkait kesehatan, termasuk obat dan makanan masih sering terjadi. Oleh karena itu, Ia menyarankan masyarakat dapat menjadikan BPOM sebagai sumber informasi obat dan makanan yang aman dan terpercaya.
“Hoax terkait informasi seputar kesehatan seringkali terjadi. Saya sarankan kita bisa menjadi manusia yang bijak. Informasi yang kita terima kata orang yang belum diketahui kredibilitasnya jangan dijadikan sumber informasi obat dan makanan yang aman dan terpercaya. Informasi obat dan makanan pastikan kata BPOM sebagai instansi yang tepat dalam memberikan informasi yang aktual terkait pengawasan obat dan makanan,” katanya.
Neny juga memaparkan dampak negatif fenomena hoax yang semakin merajalela di dunia maya dan dengan mudahnya penyebaran informasi melalui media sosial sehingga dapat menimbulkan beragam opini masyarakat.
“Penyebaran berita hoax melalui media sosial juga mampu membawa pada kerancuan informasi dan kehebohan publik akan suatu informasi. Bahkan opini masyarakat yang berkembang karena berita hoax tersebut dapat juga berdampak pada perpecahan suatu bangsa. Agar dapat menyikapi dan mengatasi penyebaran berita hoax melalui media sosial, kita perlu mengenali ciri-ciri berita hoax terlebih dahulu agar tidak jadi netizen sesat,” paparnya.
Berikut tips Cara Menyikapi dan Mengatasi Berita Hoax :
1. Jangan Mudah Terprovokasi dengan Judul Berita.
2. Bersikap Kritis terhadap Apapun yang Didapat.
3. Utamakan Logika.
4. Laporkan Konten yang Mengandung Hoax.
5. Saring Sebelum Sharing.
6. Jangan Mudah Percaya dengan Gambar atau Video yang Muncul di Internet.
Pewarta Irwan A.N
Sumber Neni