Leli Arni Dikritik, Ikut Mengomentari Postingan Media Sosial Tentang Isu Asusila Yang Dituduhkan Kepada Mantan Bupati Dharmasraya, Marlon Martua Rang Kayo Mulie.

Daerah9 Dilihat

Dharmasraya.Indocorners.com

Sejumlah tokoh masyarakat Dharmasraya menyayangkan Wakil Bupati Leliarni ikut mengomentari postingan media sosial tentang isu terhadap mantan bupati Dharmasraya Bpk. Marlon Martua Rang Kayo Mulie. Leliarni dinilai tidak pantas ikut dalam isu-isu kotor yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang hingga kini tidak terbukti.

Dari Pulau Punjung, Raja Kerajaan Pulau Punjung Abdul Haris Tuanku Sati kecewa dengan sikap Wakil Bupati Leliarni.

“Sebagai pejabat BA 2 V, tidak seharusnya Buk Leli ikut berkomentar terkait isu kotor terhadap Bupati Dharmasraya 2005-2010 datuak Marlon RKM. Selain mantan bupati, datuak Marlon juga pangulu kaum di Pulau Punjung dan issue tersebut masih sebatas issue karena tidak terbukti,” kata Tuanku Sati kepada wartawan Minggu 26 Oktober 2025.

Tuanku Sati mengatakan Leliarni tidak bisa membaca keadaan sosial. Sehingga Leliarni terpancing untuk ikut-ikutan dalam permainan orang yang tidak ingin Dharmasraya kondusif.

“Saya jadi ragu, apakah wakil (Leliarni) ini tidak tahu keadaan atau sengaja. Atau jangan-jangan ada kepentingan pribadi yang diharapkan?,” tambah Tuanku Sati.

Tuanku Sati mengaku tidak terima dengan pembusukan terhadap salah satu pangulu dengan isu asusila tersebut yang belum terbukti tersebut. Dia meminta agar Leliarni intropeksi diri dan meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka, karena Leliarni juga secara terang-terangan ikut mendukung isu asusila tersebut di media social dengan ikut menertawakannya. Sebagai seorang mantan pamong senior apakah layak seperti itu? Atau ada kepentingan lain yang diharapkan?

Senada dengan Tuanku Sati, tokoh Dharmasraya dari Nagari Sungai Dareh Taufik Sukur juga menilai Leliarni keterlaluan.

“Sebagai wakil bupati, Leliarni tidak pantas bermain-main dalam politik praktis yang bisa menganggu stabilitas sosial. Apalagi itu nyata hanya isu belaka dan dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Taufik Sukur kepada wartawan.

Taufik Sukur meminta agar wakil bupati menjadi mitra bupati dalam memimpin daerah ini ke arah yang lebih baik. “Bukan membuat gerakan-gerakan yang tidak jelas, apalagi memainkan politik-politik yang bisa merugikan. Seharusnya Leliarni membantu bupati sesuai aturan dan tupoksi wakil bupati,”.

Sementara itu, tokoh masyarakat dari Nagari Koto Baru Mulyadi S.Ag kecewa dengan Leliarni. Menurutnya, Leliarni harus bisa menjadi perwakilan daerah selatan untuk menunjukkan politik yang beradab.

“Sebagai sesama Koto Baru, saya mengharapkan Buk Leli bisa menunjukkan bahwa adab di atas segalanya. Sebagai pemimpin jangan sampai memberi contoh yang tidak baik dalam dunia politik. Apalagi Buk Leli termasuk birokrat dan politisi senior. Semestinya Buk Leli bisa menghindari hal-hal yang merugikan dirinya atau orang lain,” kata Mulyadi.

Mulyadi merasa malu sebagai warga Koto Baru atas perilaku Leliarni yang ikut bermain dalam ranah issue yang menyudutkan pihak lain. Mulyadi meminta agar Leliarni fokus pada pengabdian untuk membangun daerah ini. “Tinggalkanlah sesuatu yang baik untuk dikenang, jangan mau diperalat yang kemudian merugikan diri sendiri dan banyak orang,” tutupnya.

Sebelumnya, Leliarni ikut berkomentar di postingan Facebook Oscal terkait isu asusila yang dituduhkan kepada Marlon Rangkayo Mulie yang belum terbukti terswbug. Keikutsertaan Leliarni dalam komentar di postingan tersebut membuat banyak orang terkejut dan menyayangkan seorang pemimpin sangat tidak sensitif seperti itu.

Sikapnya tersebut juga memancing amarah dari anak kemenakan ninik mamak yang ditertawakan oleh Wakil Bupati. Seolah Leliarni ingin menyampaikan pesan bahwa dia mendukung dan menertawakan untuk mengembangkan isu asusila yang dituduhkan terhadap Bpk. Marlon tersebut yang notabene masih sebatas issue dan tidak terbukti, bahkan dibantah baik oleh Datuk Marlon atau oleh anak yang disebut korban.

Lain halnya dengan mantan Wakil Bupati Kabupaten Dharmasraya Priode 2009 – 2014 Amrizal Dt. Rajo Medan, sangat menyayangkan apa yang dilakukan Wakil Bupati Dharmasraya Leliarni yang sedang menjabat sekarang ini, melakukan hal hal yang tidak sepatutnya dilakukannya.

Seharusnya sebagai orang no dua di kabupaten ini, Leliarni harus bisa menempatkan diri bukan seolah olah Issue yang berkembang benar adanya. Lihat komennya di Medsos terkait Isue Asusila yang dilakukan Dt. Marlon Martua Rangkayo mulie, ( tutup muka supaya tidak malu hahahaha ).

Seharusnya Leliarni menyejukan bukan memanas manasi seperti ikut mengaminkan atas issue yang beredar, kalau seperti ini yang lakukan Leliarni saya sebagai tokoh masyarakat bertanya tanya ada apa dengan Leliarni ? jangan lah “,Bermain Api”, ujar Amrizal.( yr )

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *