Amri, Pengawas Pendamping Satuan Pendidikan Berikan Pembekalan Terhadap Orang Tua Siswa Dihadapan Komite

Daerah, Sumbar49 Dilihat

Indocorners.com|Komite SMKN 1 Pusat Keunggulan (PK) Gelar Rapat sekaligus pembekalan terhadap orang tua Siswa dengan narasumber langsung pengawas Propinsi, Kepala sekolah yang dibadiri seluruh jajaran komite, serta civitas sekolah di ruang serba guna SMKN 1 Tilatang Kamang pada pukul 08: 15:30 wib Selasa, (5 Agustus 2025)

Amri, Pengawas Pendamping Satuan Pendidikan SMK Negeri dan Swasta menyampaikan sejumlah hal penting dan substansi terkait Kompentensi dan nilai moral etika yang harus disiapksn;

Olah pipir, karakter yang penuh pertimbangan, kehati-hatian, dan teliti. bertujuan meraih kesempurnaan berdasarkan kebenaran agama, ilmu, dan norma dengan kecerdasan berpikir. Orang dengan karakter ini biasanya tipe melankolis dan memiliki kecakapan intelektual, terencana, cita cita.

Olah hati sikap cinta damai dan hidup harmonis. Dicirikan dengan sikap positif, suka membantu, dan pandai bersyukur. Dalam psikologi, ini disebut tipe plegmatis. Karakter ini memudahkan kerja sama dan gotong royong.

Olah rasa dan karsa sikap perilaku komunikatif, kreatif, antusias, dan bersemangat dalam membangun kerja sama dan gotong royong menjadi lebih bersemangat dan inovatif. mereka akan mudah bergaul dan masyarakat

Olah raga, selain fisik, juga meliputi ketekunan dan disiplin sehingga memiliki mental kuat, teguh, dan fokus pada tujuan. Karakter ini membuat kerja sama jadi lebih berhasil.

Keempat landasan karakter ini membentuk dasar kepribadian yang mendukung kerja sama dan gotong royong yang efektif dan harmonis.

Amri juga menekankan juga 7 karakter atau kebiasaan anak Indonesia hebat seperti Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar bermasyarakat, dan Tidur Cepat/ lebih awal.

Gerakan ini bertujuan menanamkan kebiasaan positif untuk membentuk generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, memiliki karakter kuat, disiplin, dan peduli sosial serta lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan membangun anak yang intelektual, sosial, dan spiritual unggul, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Delapan dimensi profil lulusan dibahas dengan memendal Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas,
Kolaborasi,kemandirian,kesehatan, dan Komunikasi.

Mampu berkomunikasi dengan baik, menyampaikan ide dan informasi secara jelas, serta berinteraksi efektif dalam berbagai situasi.

Termasuk tambahan informasi tentang Guru Wali merupakan pendamping akademik dan pengembangan siswa secara personal dan berkelanjutan, bukan hanya pengelola administratif kelas.

” Berharap siswa dan tamatan mempunyai karakter yang lebih baik tentu saja perlu kerjasama serta dukungan semua pihak ” tutur Amri menutup perjumpaan penuh ramah.

” kegiatan bukan hanya rapat semata termasuk memperkuat silaturahmi sehingga lebih erat kenal – mengenal” tutur Salim Ahmad

Salim Ahmad, kepala SMKN 1 Tilatang Kamang juga menyampaikan sejumlah prestasi, dan program unggulan dalam membangun kompetensi dan karakter anak baik kegiatan ektrakurikuler maupun intrakurikuler dengan pembiasaan nilai religius maupun norma lainnya. seperti pembiasaan seperti senyum, salam, sapa, sopan, santun dan bersikap dan perilaku baik.

” Anak harus memiliki hard dan soft skill, termasuk keberanian dan mentalitas melakukan komunikasi yang komunikatif, semua itu kuncinya kerja penuh tulus dan ikhlas ” tutur Salim Ahmad penuh harap

Salim Ahmad berharap anak memiliki ketrampilan dalm jasa karena itu melahirkan produk, memutup wawancara

Fauzi, ketua Komite, menyatakan komite berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan sehingga mesti didukung berbagai hal seperti finansial, potensi, dan sumber daya lainnya

Fauzi juga menyampaikan sejumlah hal terkait anggaran dan biaya serta sumber dana dan alokasi penggunaan yang semua itu dipertanggungjawabkan secara moral etika dan berharap memegang komitmen.

Fauzi juga menuturkan dalam menggalang dana dan sumber daya pendidikan dari masyarakat dalam bentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan.

Sri Sputri, Bendahara menyatakan hal senada terhadap nilai karakter dengan tegas bahwa yang utama dibutuhkan bukan hanya ketrampilan semata melainkan karakter.

Wakil Ketua, Yotrisno saat memimpin rapat pada sesi ke-tiga mewakili ketua komite sangat apresiasi terhadap para ibu yang tetap bersemangat hadir sebagai cerminan kepedulian terhadap pendidikan dan sejalan dengan konsep Tiga Tunggu Sejarangan sebagai landasan filosofis dalam membangun berbagai hal

(YAMAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *