Ekspedisi 1000 Pendaki Untuk Palestina, Dari Puncak – Puncak Nusantara, Suara Solidaritas Menggema

Daerah12 Dilihat

Bogor – Indocorners. Com – 5 November 2025 Tahun ini ribuan langkah kaki akan serempak menapaki jalur pendakian di seluruh Indonesia, dari Sumatera sampai Halmahera, dari Puncak Gunung Kaba di Bengkulu hingga bukit Keriyang di Malaysia. Mereka bukan sekadar mendaki untuk menaklukkan puncak, tatapi untuk Mengibarkan semangat kemanusiaan bagi Palestina.

Aksi bersama ” Ekspedisi 1000 Pendaki Gunung Untuk Palestina” sebuah gerakan solidaritas yang digagas oleh Salam Palestina, unit kegiatan di bawah Salam Aid, dan didukung oleh Jaringan Sekolah Alam Nusantara serta berbagai Komunitas pencinta alam. Selama 6 – 10 November 2025. Para pendaki dari berbagai Profesi dan Usia akan menaiki 32 Gunung dan Bukit di Indonesia dan satu Puncak di Malaysia, dengan satu tujuan yang sama, Menyuarakan harapan bagi kebebasan dan perdamaian Palestina.

Dari 16 Gunung Menjadi 32 : Ketika Solidaritas Semangkin Meninggi

Tahun lalu, kegiatan serupa hanya diikuti 710 peserta di 16 Gunung, tahun ini. Jumlah nya melonjak menjadi lebih dari 800 peserta di 32 Gunung, dan angka itu masih terus bertambah menuju target 1000 pendaki.
Gunung Kaba di Bengkulu mencatat peserta terbanyak, dengan sekitar 150 pendaki yang akan bersama – sama mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di puncak .

” Tren mendaki Gunung sedang kuat di Indonesia, tapi kami ingin mengisinya dengan makna,” tutur Muhammad Musa, pengagas kegiatan ini, ” mendaki Gunung bukan hanya olahraga. Rasulullah pun mendaki gunung untuk tadabur alam, untuk mendekat kepada sang pencipta.kami ingin mengembalikan semangat itu, mendaki bukan untuk menaklukkan alam tapi untuk menumbuhkan kemanusian.

Rencananya setiap tim pendaki akan membawa pesan sederhana namun kuat, yang akan disampaikan melalui 3 kegiatan utama di puncak.

* Menyanyikan lagu kebangsaan ( Indonesia Raya atau Negaraku ) dan lagi ” Palestina Tercinta’
* Membaca Surat setia untuk Palestina
* Mengibarkan Bendera Indonesia ( atau Malaysia ) dan Palestina di puncak .

Di antara kabut dan angin puncak, Doa – doa akan melangit, dari pendaki muda Guru, Mahasiswa, Pekerja, hingga Keluarga yang membawa anak – anak mereka ikut serta. sebab Solidaritas tidak mengenal batas Usia, Profesi, atau Agama. Palestina bukan masalah Agama, namun petaka kemanusiaan .

Solidaritas Tanpa Batas

Kegiatan ini didukung oleh berbagai lembaga kemanusiaan lintas Negara, seperti Myfund Action, ( Malaysia ) Handa Foundation serta Agso Working Group dari Indonesia. Koordinasi si setiap Daerah di lakukan oleh Panitia lokal yang terdiri dari Relawan Sekolah Alam dan Komunitas Pecinta Alam setempat.

‘ bagi kami, Palestina bukan sekadar isu Agama, ini adalah isu Kemanusiaan, ujarnya.
Tim Salam Palestina, Ketika ada ketidak Adilan dan penindasan, kita semua terpanggil untuk bersuara, walau lewat langkah kecil di jalur Pendakian.

Kegiatan ini diharapkan menjadi lebih dari sebuah pendakian. Setelah aksi pendakian Usia, akan digelar Roadshow Literasi Palestina ke Sekolah – sekolah, Pameran Foto Ekspedisi, serta buku antologi pengalaman peserta yang merekam kisah solidaritas dari balik kabut, dari atap langit, dan di balik pepohonan. Kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Salam Aid untuk penggalangan Dana Kamusiaan bagi warga Palestina. Bantuan yang telah disalurkan sejak 2019 melalui berbagai jaringan Organisasi kemanusiaan Internasional.

Kegiatan ini rencananya dilaksanakan serentak di tanggal 6 – 10 November 2025. Berlokasi di 32 Gunung di Indonesia dan 1 lokasi di Malaysia, ‘ setiap langkah pendaki adalah Doa, setiap kibaran Bendera adalah seruan perdamaian,

‘ harapan dari kang Musa ‘ semoga darivpuncak – puncak Indonesia, Dunia mendengar. Kita tidak akan berhenti berharap dan bergerak untuk Palestina.

( Andy )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *