Rocky Gerung Anggap Reshuffle Kabinet Prabowo Belum Termasuk Radikal : Kok Bahlil Enggak Diganti?

Nasional22 Dilihat

Indocorners.com|Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan prediksinya terkait langkah Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan perubahan besar di kabinetnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa (9/9/2025), Rocky menyebut bahwa apa yang dilakukan Prabowo merupakan sebuah “radikal break” atau perubahan besar-besaran, meskipun menurutnya perubahan itu belum sepenuhnya radikal.

“Pasti akan ada radikal break, yang saya pakai istilah itu yang tentu dimaksud adalah perubahan besar-besaran,” ujar Rocky Gerung.

Rocky menilai perombakan kabinet yang baru-baru ini dilakukan Presiden Prabowo adalah semacam radikal break, namun belum dianggap cukup mendalam oleh banyak pihak.

Ia mengilustrasikan hal tersebut dengan masih adanya sejumlah kader dari Partai Golkar yang menduduki posisi strategis di kabinet.

Salah satu contohnya adalah Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, yang masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menurut Rocky, hal ini menjadi indikasi bahwa perombakan yang dilakukan belum benar-benar menghapus jejak pemerintahan sebelumnya, terutama dari kalangan yang dianggap dekat dengan mantan Presiden Joko Widodo.

“Orang masih hitung Golkar berapa banyak di situ. Kok Bahlil enggak diganti misalnya,” ucap Rocky.

Menurut Rocky, sebuah perubahan baru bisa dikatakan benar-benar radikal jika posisi-posisi kunci yang selama ini dianggap sebagai proksi mantan Presiden Jokowi diganti secara menyeluruh.

Namun kenyataannya, dari empat menteri baru yang masuk, sebagian besar justru berasal dari Golkar, partai yang selama ini juga dianggap pendukung Jokowi.

Ia menegaskan, Bahlil sendiri dikenal sebagai pendukung Jokowi.

Meski ada beberapa posisi yang diganti, seperti Menteri Koperasi dan beberapa lainnya, posisi-posisi Golkar yang tergantikan juga digantikan oleh kader Golkar lainnya.

“Jadi tidak ada radikal break seperti itu,” tambah Rocky.

Meski demikian, Rocky mengakui ada upaya perubahan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo, walaupun dilakukan secara bertahap dan “dicicil”.

Hal ini terlihat dari sinyal yang diberikan lewat reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan.

“Tapi yang kita maksud radikal break adalah satu keputusan untuk melihat perubahan yang mungkin bagi Pak Prabowo sebagai presiden dicicil aja dulu,” jelasnya.

“Yang penting ada semacam sinyal bahwa akan ada break, yaitu reshuffle,” pungkas Rocky.

Igman Ibrahim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *