Urgensi Musrembang Perlu Atau Tidak Perlu

Daerah, Tanah Datar193 Dilihat

Oleh : Riadi. ST. Polowan, SE

Pimred : Indocorners.com

INDOCORNERS.COM | Tanah Datar, Musrembang berjenjang di mulai dari Nagari sehingga pusat setiap tahun dilaksanakan memenuhi amanah Undang-Undang, tak terkecuali di Kabupaten Tanah Datar.

Setiap musrembang penulis perhatikan menyisakan pertanyaan, akankah hasil rekomendasi ataupun skala prioritas seperti yang dilontarkan oleh peserta musrembang ataupun pemangku kepentingan biasanya walinagari sebagai pimpinan Nagari.

Namun setelah musrembang selesai sampai berulang kembali tahun depan seperti yang di jadwalkan oleh Dinas PMKB masih banyak Nagari yang tidak dapat menikmati hasil musrembang yang biasanya di sebut rekomendasi yang akan di perjuangan oleh tim yang di bentuk oleh masing – masing Nagari.

Penulis menilai ini seperti lingkaran yang tak ada habisnya selalu berulang sejak dari tahun ketumbar”dahulu bahasa Minang red”.

Ada biaya yang harus di keluarkan setiap Nagari, artinya ada post anggaran yang di tanggung Nagari yang kadang berbanding terbalik dengan hasil yang diharapkan.

Syukur-syukur ada beberapa Nagari yang selalu sukses paripurna, tetapi bagaimana Nagari yang hanya mendapatkan zonk alias janji-janji perjuangan.

Ada fenonema aneh tentang kehadiran anggota legislatif yang hadir, entah hadir karena di undang ataupun alasan lainnya, yang pastinya besar harapan tertompang begitu menurut penulis.

Yah namanya juga harapan pastinya berharap dari sesuatu yang di perjuangan.

Hadir tak hadirnya anggota DPRD kadang menjadi viral dan perbincangan dari berbagai kalangan dengan alasan berbagai macam.

Kembali persoalan musrembang yang dimulai dari Nagari sampai pada tingkat kabupaten, sepertinya ini akhir perjuangan dari tim yang memperjuangkan, kalau seandainya lolos seperti yang didambakan oleh sang kekasih hati dengan pujaannya.

“Syukur-syukur lolos kalau indak kabaa juo lai”.

Menyikapi persoalan ini yang selalu terjadi dari tahun ke- tahun persoalan sangat klasik hendaknya persoalan ini disikapi serius dengan membuat formula khusus sehingga musrembang ini tidak menjadi kegiatan mubajir dengan mengorbankan sesuai sumverdaya baik anggaran, tenaga, fikiran serta waktu yang tersisa.

Harapan berpulang kepada pemangku kepentingan serta pembuat kebijakan yang tidak bertentangan dengan regulasi,minimal adanya kelompok pemerhati yang ikut menyumbangkan saran sehingga musrembang ini menjadi satu peristiwa yang penting yang di tunggu oleh Nagari-Nagari di Tanah Datar. (red)