Indocorners.com l Tanah Datar, Memasuki hari keempat pascabencana galodo, di Kabupaten Tanah Datar, upaya pencarian korban terus dilakukan.
Dinas Kominfo Tanah Datar, Rabu (15/5) pukul 18.00 WIB, merilis data-data terbaru pascagalodo yang menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas umum, lahan pertanian, dan menyebabkan korban jiwa.
Berikut adalah update data sementara kerugian dan korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar :
Kerusakan Rumah dan Fasilitas Umum
– 100 unit rumah rusak berat
– 144 rumah rusak sedang
– 23 rumah hanyut
– 34 rumah rusak ringan
– 36 jembatan rusak
– 19 rumah ibadah terdampak
– 1 sarana pendidikan rusak
– 1 fasilitas kesehatan rusak
– 20 unit sarana perdagangan terdampak
Korban Jiwa dan Luka-luka
– 26 orang meninggal dunia
– 3 orang belum teridentifikasi
– 20 orang luka-luka
Kerugian Lahan Pertanian dan Peternakan
– Lebih dari 411 hektare lahan persawahan terdampak
– 3.032 ekor hewan ternak (kambing, sapi, dan itik) hanyut
– 140 kolam perikanan rusak
– 61 irigasi rusak
Kerugian Kendaraan
– 117 unit kendaraan roda dua rusak
– 51 unit kendaraan roda empat rusak
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai, terutama di seluruh sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, agar selalu waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan bencana susulan.
“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala ancaman bahaya erupsi Gunung Marapi,” ucap bupati seraya menegaskan, masa tanggap darurat bencana di Tanah Datar berlaku mulai 12-25 Mei 2024.
UNTUK GURU
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Inhendri Abas, mengeluarkan imbauan khusus kepada seluruh guru, terkait bencana yang melanda daerahya:
1. Tetap waspada dan siaga, saling berkoordinasi dengan Pemerintah Nagari, instansi terkait setempat, serta antara guru dan wali murid.
2. Lakukan pemantauan di sekitar tebing dan bantaran sungai.
3. Aktifkan HP selama 24 jam dan pastikan baterai tetap penuh.
4. Segera laporkan jika ada kejadian di wilayah masing-masing.
5. Bagi daerah terdampak, melaksanakan pembelajaran secara daring hingga situasi terkendali.
6. Semua kegiatan di luar sekolah termasuk karya wisata agar dibatalkan.
7. Melakukan pendataan terhadap kondisi sekolah dan siswa yang terkena bencana dan segera melaporkannya.
8. Menugaskan guru laki-laki untuk melakukan bakti sosial di lokasi umum, tempat ibadah, dan rumah penduduk yang tertimbun lumpur.
9. Membantu siswa yang perlengkapan belajarnya hanyut seperti pakaian, buku, sepatu, dan tas.(*)