Tanah Kebun Sawit Bermasalah 3, 7 Juta HA, Ini Kata Presiden R.I.

Sumbar113 Dilihat

Indocorners.com, Tanah Datar, Sumbar.Presiden Probowo Subianto dalam aca ra “Temu Media” di TV One 7 April 2025 me ngungkapkan seluas 3,7 juta hektar tanah kebun sawit bermasalah.

Hal itu dikatakan, St.Syahril Amga, S.H. M.H setelah mendengar siaran TV One tersebut dalam menjawab pertanyaan lndo corners.com di Batusangkar, Rabu 7 Mei 2025.
Menurut St.Syahril, masalah tanah kebun sawit itu diungkapkan Presiden R.I ke-8 Probowo berkaitan dengan antinya masa lah yang melahirkan keprihatin terhadap rakyat kecil. Justru tidak tertutup kemungkinan hak rakyat kecil itu hilang begitu saja. Sawit dewasa ini adalah tanaman yang potensinya menjanjikan. Karena hasil dan harganya cukup memuaskan. Disamping itu sawit panennya 3 sampai 4 kali dalam satu bulan.
Bahkan sawit yang diberi pupuk berkua litas bisa panen tiap minggu (5 kali sebu lan) Oleh karena itu sawit dapat dikatakan tanaman primadona. Karena itu biasa saja banyak diantara pengusaha berburu berke bun sawit. Namun dalam berburu dan ber kejar-kejar untuk berkebun sawit itu tidak terkecuali ada yang terlupakan, kata koordinator Pakis Sumbar itu.
Yang lupa dari tingkat bawah, namun ma salahnya akan mengemuka dikemudian ha ri, kata putra Ampalu Gurun itu. Antara lain, lupa ketika dalam cara-cara mendapatkan tanah untuk kebun itu lupa akan hak orang lain sebagai penerima waris akan tanah itu dari leluhurnya. Misalnya sebagai mana yang diungkapkan Presiden 3, 7 juta Hek tar tanah kebun sawit bermasalah.
Persoalan bagaikan duri dalam daging dan agar tidak ada yang dirugikan perlu masalahnya diselesaikan dengan cara baik-baik dan tuntas, jelas mantan pendiri persatuan wartawan lndonesia (PWI) Tanah Datar Luhak Nan Tuo itu.
Sebelumnya, sebagai wartawan pada Minggu (9/2-2025) dalam acara hari pers nasional (HPN) St.Syahril itu mengatakan, dari hasil study bandingnya kehutan sawit, disebutkannya kurang lebih 20.000,- (dua puluh ribu) hektar tanah kebun sawit ber masalah di Sumbar.
Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan orang di Pekan Baru Provinsi Riau itu, war tawan tersebut juga menyebutkan, belum tertutup peristiwa yang sama terjadi pada Provinsi lain. Baik pada Provinsi Riau sen diri sekalipun, maupun di Provindi Jambi, dan Provinsi Kalimantan Timur dan Barat serta pada Provinsi lainnya.
Justru tanah hanya satu kali diciptakan oleh Alloh. Sementara manusia yang mem butuhkan tanah itu lahir tiap hari, kendati pun program keluarga berencana (KB) su dah diluncurkan, bahkan sudah diterapkan semenjak era Presiden Ke-2 lndonesia, na mun yang kelahiran manusia tetap juga bermunculan. Hingga kini penduduk lndo nesia dari 105 juta kini sudah 284 juta yang kesemuanya butuh tanah.
Kebutuhan akan tanah adalah yang tidak bisa ditawar-tawar lagi apa lagi pada masa mendatang. Barang kali itulah diantaranya maka Presiden R.I. Probowo Subianto me ngungkapkan 3, 7 juta Ha tanah kebun sa wit bermasalah. Penyampaian Presiden itu melahirkan sinyal yang antara lain, setiap masalah harus diselesaikan.
Penyelesaian masalah yang tidak tuntas dengan cara musyawarah mufakat bisa sa ja berlanjut ke-Pengadilan. Namun tentu yang merasa dirugikan akan minta negara menyelesaikannya melalui lembaganya. Oleh negara tentu saja melalui lembaga yudikatifnya dengan oknum-oknum hakim yang menguasai hukum secara makro.
Yang diharapkan oleh pihak pencari ke adilan dari oknum pemberi putusan adalah putusan yang sebenar-benarnya adil. Keadi lan yang sebenar-benarnya adil itu adalah harapan Presiden bersama rakyatnya. Na mun tentu akan bertolak dari bukti dan da ta serta fakta yg terungkap dari proses pe radilan dan bukan dengan bukti yang dibu at belakangan. (riadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *