Sutan Riska Lakukan Anjangsana ke Makam PJ Bupati Pertama, Kenang Perjuangan Ahmad Munawar Untuk Dharmasraya

Daerah340 Dilihat

Dharmasraya.Indocorners.com – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Kerajaan melakukan Anjangsana dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Dharmasraya ke-21, di Makam Pj Bupati Dharmasraya Pertama, Ahmad Munawar di Koto Padang, Kecamatan Koto Baru.Senin 06/01/2025.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, anggota DPRD Sumbar, Varel Oriano, Kajari Dharmasraya, Ariana Juliastuty, Wakapolres Dharmasraya Kompol Armijon, Dandim 0310/SSD, diwakili Danramil Pulau Punjung Mayor Sarinto, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Keluarga dari Almarhum Ahmad Munawar, Ketua LKAAM dan Ketua MUI Kabupaten Dharmasraya, Ninik Mamak, Sekda, Staf Ahli, Kepala OPD, Asisten dan undangan lainnya.

Kegiatan ziarah di makam Almarhum Ahmad Munawar merupakan wujud penghormatan pada almarhum. Sebagai seorang pejabat Negara. Dan pamong senior yang telah banyak meletakkan dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan pada awal pemekaran Kabupaten Dharmasraya.

“Setiap HUT Kabupaten, kegiatan ziarah ini selalu kita laksanakan. Disamping memberikan penghormatan pada almarhum, keluarga dan masyarakat Nagari Koto Padang. Serta mengingatkan kita tentang nilai dan makna pemekaran bagi daerah kita,” kata Bupati.

Penghormatan yang diberikan pada almarhum mengandung makna baik, selaku penyelenggara pemerintahan dan masyarakat untuk daoat mewujudkan cita-cita pemekaran. Dalam bentuk kerja nyata dan memberikan pengabdian pada daerah, atas peran dan fungsi kita di tengah-tengah masyarakat.

Dari data yang ada pelantikan almarhum Ahmad Munawar sebagai pejabat Bupati dilakukan pada tanggal 10 Januari 2004 oleh Gubernur Sumatera Barat. Dalam arti, tiga hari setelah terbentuknya Kabupaten Dharmasraya. Dengan dilantiknya almarhum sudah barang tentu mempunyai keterbatasan dalam segala hal.

Namun salah satu kondisi yang dimiliki oleh masyarakat dan para tokoh pemekaran pejabat Bupati harus menyelenggarakan roda pemerintahan daerah. Guna menjawab harapan dan keinginan masyarakat yang termaktub dalam tuntutan pemekaran daerah.

“Kegiatan yang dilakukan saat itu adalah penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemeruntahan daerah. Sekaligus melakukan pengisian pejabat yang akan menjalankan tugas dan fungsi. Sesuai kewenangan pemerintahan daerah, dan menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) tahun 2004,” jelas Bupati.

Sebagai pejabat Bupati, diawal pemekaran masih sangat dirasakan eforia dari pemekaran tersebut. Seakan-akan diawal pemekaran, pemerintahan daerah dituntut untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Padahal pemerintah daerah saat itu masih mempunyai keterbatasan. Terutama dalam ketersediaan anggaran dan dokumen pelaksanaan pembangunan di daerah.

“Kami sangat meyakini tertampung harapan masyarakat kepada almarhum Ahmad Munawar. Namun allah berkehendak lain diluar harapan kita. Karena almarhum kurang lebih tiga bulan menjabat sekalu Pj Bupati, hasil karya selama tiga bulan.

Dan pemikiran pemikiran almarhum selama tuntutan pemekaran, dan penyelenggaraan pemerintahan yang saat ini dapat dikenang. Sekaligus menjadi nilai bagi kita dalam memberikan pemikiran dan kerja nyata selama ini, dan di masa yang akan datang,

Informasi yang kami peroleh dari narasumber atau aparatur dan tokoh masyarakat yang mendampingi beliau selama menjabat sebagai Pj Bupati. Terdapat narasi, kalimat yang beliau sampaikan dalam suatu forum antara lain, jangan terlalu berharap terhadap kepemimpinan saya ini. Karena daerah yang baru mekar ini sudah pasti mempuanyai keterbatasan. Namun kita semua harus semangat menyelenggarakan pemerintahan baru ini sebagai bentuk awal dari pemekaran.

“Nilai yang dapat kita petik dari pernyataan beliau ini adalah, dalam suasana keterbatasan, kita semua harus mengabdi dan berbakti kepada daerah. Apapun fungsi yang melekat kepada kita, baik sebagai aparatur, tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, generasi muda. Dan lapisan masyarakat lainnya,” tegasnya lagi.

Semangat dan komitmen yang diwariskan oleh Ahmad Munawar haruslah dilanjutkan. KarenaDharmasraya.Indocorners.com – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Kerajaan melakukan Anjangsana dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Dharmasraya ke-21, di Makam Pj Bupati Dharmasraya Pertama, Ahmad Munawar di Koto Padang, Kecamatan Koto Baru.Senin 06/01/2025.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, anggota DPRD Sumbar, Varel Oriano, Kajari Dharmasraya, Ariana Juliastuty, Wakapolres Dharmasraya Kompol Armijon, Dandim 0310/SSD, diwakili Danramil Pulau Punjung Mayor Sarinto, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Keluarga dari Almarhum Ahmad Munawar, Ketua LKAAM dan Ketua MUI Kabupaten Dharmasraya, Ninik Mamak, Sekda, Staf Ahli, Kepala OPD, Asisten dan undangan lainnya.

Kegiatan ziarah di makam Almarhum Ahmad Munawar merupakan wujud penghormatan pada almarhum. Sebagai seorang pejabat Negara. Dan pamong senior yang telah banyak meletakkan dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan pada awal pemekaran Kabupaten Dharmasraya.

“Setiap HUT Kabupaten, kegiatan ziarah ini selalu kita laksanakan. Disamping memberikan penghormatan pada almarhum, keluarga dan masyarakat Nagari Koto Padang. Serta mengingatkan kita tentang nilai dan makna pemekaran bagi daerah kita,” kata Bupati.

Penghormatan yang diberikan pada almarhum mengandung makna baik, selaku penyelenggara pemerintahan dan masyarakat untuk daoat mewujudkan cita-cita pemekaran. Dalam bentuk kerja nyata dan memberikan pengabdian pada daerah, atas peran dan fungsi kita di tengah-tengah masyarakat.

Dari data yang ada pelantikan almarhum Ahmad Munawar sebagai pejabat Bupati dilakukan pada tanggal 10 Januari 2004 oleh Gubernur Sumatera Barat. Dalam arti, tiga hari setelah terbentuknya Kabupaten Dharmasraya. Dengan dilantiknya almarhum sudah barang tentu mempunyai keterbatasan dalam segala hal.

Namun salah satu kondisi yang dimiliki oleh masyarakat dan para tokoh pemekaran pejabat Bupati harus menyelenggarakan roda pemerintahan daerah. Guna menjawab harapan dan keinginan masyarakat yang termaktub dalam tuntutan pemekaran daerah.

“Kegiatan yang dilakukan saat itu adalah penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pemeruntahan daerah. Sekaligus melakukan pengisian pejabat yang akan menjalankan tugas dan fungsi. Sesuai kewenangan pemerintahan daerah, dan menyusun Rencana Pembiayaan Kegiatan Kabupaten (RPKK) tahun 2004,” jelas Bupati.

Sebagai pejabat Bupati, diawal pemekaran masih sangat dirasakan eforia dari pemekaran tersebut. Seakan-akan diawal pemekaran, pemerintahan daerah dituntut untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Padahal pemerintah daerah saat itu masih mempunyai keterbatasan. Terutama dalam ketersediaan anggaran dan dokumen pelaksanaan pembangunan di daerah.

“Kami sangat meyakini tertampung harapan masyarakat kepada almarhum Ahmad Munawar. Namun allah berkehendak lain diluar harapan kita. Karena almarhum kurang lebih tiga bulan menjabat sekalu Pj Bupati, hasil karya selama tiga bulan.

Dan pemikiran pemikiran almarhum selama tuntutan pemekaran, dan penyelenggaraan pemerintahan yang saat ini dapat dikenang. Sekaligus menjadi nilai bagi kita dalam memberikan pemikiran dan kerja nyata selama ini, dan di masa yang akan datang,

Informasi yang kami peroleh dari narasumber atau aparatur dan tokoh masyarakat yang mendampingi beliau selama menjabat sebagai Pj Bupati. Terdapat narasi, kalimat yang beliau sampaikan dalam suatu forum antara lain, jangan terlalu berharap terhadap kepemimpinan saya ini. Karena daerah yang baru mekar ini sudah pasti mempuanyai keterbatasan. Namun kita semua harus semangat menyelenggarakan pemerintahan baru ini sebagai bentuk awal dari pemekaran.

“Nilai yang dapat kita petik dari pernyataan beliau ini adalah, dalam suasana keterbatasan, kita semua harus mengabdi dan berbakti kepada daerah. Apapun fungsi yang melekat kepada kita, baik sebagai aparatur, tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, generasi muda. Dan lapisan masyarakat lainnya,” tegasnya lagi.

Semangat dan komitmen yang diwariskan oleh Ahmad Munawar haruslah dilanjutkan. Karena 21 tahun kita melaksanakan pemerintahan ini, masih banyak permasalahan-permasalahan dan keinginan masyarakat kita yang belum tercapai.

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Nagari Koto Padang, yang telah melahirkan putra terbaiknya. Dan telah berkontribusi nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Dharmasraya,” pungkas Bupati dua periode tersebut.( yr ) 21 tahun kita melaksanakan pemerintahan ini, masih banyak permasalahan-permasalahan dan keinginan masyarakat kita yang belum tercapai.

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Nagari Koto Padang, yang telah melahirkan putra terbaiknya. Dan telah berkontribusi nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Dharmasraya,” pungkas Bupati dua periode tersebut.( yr )