Sejarah Puding Emas, Jadi Pagar Hidup menghiasi Museum Istana Basa Pagaruyung.

Daerah, Dunia Wisata275 Dilihat

Oleh Riadi ST Polowan, SE

INDOCORNERS.COM | TANAH DATAR – Salah satu peninggalan sejarah yang tetap di adopsi oleh museum Istano Basa Pagaruyung adalah Puding Emas “Puding Ameh” masih bisa kita temukan di halaman dan berfungsi sebagai Pagar.

 

Pagar hidup yang menghiasi Museum Istana Basa Pagaruyung, Puding Emas tersebut mempunyai sejarah tersendiri

 

Selain menjadi pagar Puding Emas ini, juga dipergunakan untuk batas, tanah- tanah Kaum yang ada di Minangkabau ini.

 

Sehingga selain di Museum Istano Basa Pagaruyung, puding emas juga di temukan di hampir seluruh wilayah di Minangkabau ini.

 

Salah satu sumber seorang tokoh adat, Pagaruyung , Datuk Cumano, mengungkapkan, banyak pungsi Puding Emas, di Minangkabau ini” ungkapnya.

 

Seperti Untuk Pagar Hidup, di Museum Istana Basa Pagaruyung, dan untuk memberi tanda batas-batas tanah kaum yang ada di Minangkabau ini.

 

Puding ini, banyak juga macamnya, Puding Emas, daunya kuning seperti Emas, ada juga puding Belut, daunya panjang, dan berguna juga untuk bahan bumbu 1001,macam daun untuk, membuat Rendang belut, ciri khas masakan mingkabau sendiri.

 

Dengan memahami fungsi serta kegunaan dari puding emas ini hendaknya menambah pengetahuan bagi pecatat sejarah dan bagi masyarakat minangkabau pada generasi muda sekarang ini.

 

Penulis berharap, dengan adanya puding Emas digunakan untuk menjadi Pagar hidup di museum Istana Basa Pagaruyung ini, berarti kita telah melestarikan fungsi dan kegunaanya sendiri.

 

Dengan kata lain, memelihara dan merawat Pagar hidup, Puding Emas ini, kita akan jadi tau juga akan kegunaan dan sejarah, kegunaan Puding emas oleh, kerajaan waktu dahulu dan masyarakat Minangkabau pada umumnya.

 

Sumber dari tokoh adat Pagaruyuang