Rumah Bagonjong Akan Tetap Tegak Atau Tinggal Cerita

Daerah, Sumbar159 Dilihat

Oleh :Pria Sakti/Yandi Piliang

Indocorners.com l Pengaruh kehidupan globalisasi akibat keterbukaan informasi pemikiran telah meruntuhkan sendi-sendi adat istiadat Minangkabau, kondisi ini dapat dilihat dari perkembangan sosial budaya orang Minang yang telah meninggalkan nilai luhur adat istiadat secara lahir, hal ini diwujudkan dengan telah usang, bersemak-semak dan robohnya rumah gadang (baganjong ) di daerah Minangkabau, seperti Tanah Datar, Lima Puluh Kota, bukittinggi dan daerah lainya.

 

Keberadaan tidak terawatnya rumah gadang Minangkabau tersebut sebagai simbol nyata telah mulai lunturnya nilai-nilat adat istiadat yang ada di ranah bundo secara menyeluruh. Tidak mustahil dimasa depan keberadaan rumah gadang di Minangkabau hanya tinggal coretan sejarah, begitu juga pengamalan sosial budaya Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) juga hilang. Jika keadaan ini terjadi betapa mirisnya perasan maka sangat wajar robohnya rumah gadang Minang menjadi pemikiran yang perlu diselesaikan.

Saya selaku putra Minang kabau menyayangkan keadaan diatas terjadi ketika pemimpin di negeri Minang ini kebanyakan berlatar belakang penghulu atau memilik gelar datuak selaku pucuak adat, sosok pemegang teguh sako jo pusakon lamo. Kesemua keadaan ini terkesan telah terjadi pembiaran secara sistimatik simbol-simbol adat istiadat Minangkabau tersebut ditelan masa.

Pertanyaan:

apakah orang Minang senang melihat rumah gadangnya roboh atau dibiarkan hilang ditelan masa dan berobah akibat pengaruh sosial budaya asing.

Saya yakin sebahagian besar orang Minang dikampung dan diperantauan tidak akan gembira melihat keadaan ini. Tapi menganggap keadaan ini terjadi dan tidak menjadi persoalan serius bagi orang Minang yang perlu diselesaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *