Padang,|Indocorners.com–.Pekerjaan proyek diSumbar,terutama rekanan luar,ditemukan banyak persoalan,salah satu nya terjadi pada pekerjaan lapangan Taman kota Cinduo Mato kabupaten Tanah Datar, Proyek dikerjakan perusaan asal Aceh itu, tak jelas Penyelesaian nya dan terbengkalai begitu saja.
“Proyek tahun 2021 senilai kurang lebih Rp 17 M itu bermasalah disebab kan terjadi nyo konflik pemilik perusaan asal Aceh dengan rekanan penerima kuasa asal Sumbar, Modus nya, kobtrak ditanda tanggani Direktur perusaan dan pencairan dana langsung ke rekening pemilik perusaan.
Sementara rekanan penerima kuasa asal Sumbar hanya mengerjakan dan dibayarkan dari pemilik perusahaan itu pun tidak lancar, berimbas keterlambatan pekerjaan Masalah Uang ,inilah pemicu permasalahan yang sering terjadi,termasuk juga beberapa paket lain diSumbar dikerjakan perusahaan asal luar.
Baik dare rekanan Satker dan PPK perusaan luar ini memang menjadi kendala,apalagi rekanan titipan,susah mengatur dilapangan kalau terjadi masalah, karena dilapangan hanya penerima kuasa dan subkon, sementara Direktur berada diluar provinsi Sumbar biasanya, ini biasa nya terjadi pada pekerjaan proyek yang menggunakan dana APBN.
Persoalan ini juga menjadi sorotan Ir Reinier, penasehan DPC Gapeksindo kota Padang dan kabupaten kepulauan Mentawai, katanya, memang kebanyakan paket bernilai besar terutam yang menggunakan dana APBN Dikerjakan oleh perusahaan asal luar, keberpihakan rekan nan luar ini juga akan merugikan daerah,anggaran untuk Sumbar tapi mengguntungkan rekanan luar.
“Keberpihakan pemerintah daerah kepada perusaan asal Sumbar, akan berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) selain beredar nya uang didaerah, tentu menyerap tenaga kerja,sehinga efeknya sangat Multiyear sekali ,kata Ir Rainier via Wa nya.(atri-01)