Korlantas Polri Pertimbangkan Penerapan Tilang Manual dan E-Tilang 

Nasional132 Dilihat

Indocorners.com l Jakarta, (Indocorners.com) – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan penerapan tilang elektronik (ETLE) dan tilang manual untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.

 

“Kami melihat masyarakat dari sisi traffic awareness, apakah masih menggunakan e-ticket atau menggabungkannya dengan tiket yang selama ini kami lakukan secara manual,” kata Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi dalam jumpa pers evaluasi Operasi Lilin 2022 di Lilin NTMC Korlantas Polri, Jakarta, dilansir ANTARA, Selasa, 3 Januari 2022.

 

Berdasarkan hasil evaluasi Operasi Lilin 2022 yang dilaksanakan selama 11 hari, Korlantas Polri mencatat telah terjadi peningkatan jumlah penindakan langsung (tilang) terhadap pelanggar lalu lintas yaitu sebesar 37 persen, dan teguran sebesar 34 persen.

 

Tingginya angka pelanggaran lalu lintas menjadi catatan bagi Korlantas Polri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas. Karena kesadaran ini juga bisa berimplikasi pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas.

 

Selama Operasi Lilin 2022, peristiwa yang paling menonjol adalah kecelakaan lalu lintas. Namun, angka kematian menurun dibandingkan Natal dan Tahun Baru 2019 (sebelum pandemi COVID-19). Tercatat jumlah korban meninggal dunia turun empat persen, luka berat 19 persen, dan luka ringan lima persen.

 

“Kejadian ini cukup menonjol saat masyarakat beraktivitas di jalan raya, tingkat kecelakaan meningkat 11 persen dibanding tahun 2019,” ujar Firman.

 

Di antara kecelakaan tersebut, kecelakaan yang paling banyak terjadi adalah kecelakaan tunggal dengan mode front to front. kecelakaan depan, umumnya terjadi karena pengemudi bermanuver saat menyalip. Kemudian mode crash muncul kembali.

 

Ada dua kemungkinan penyebab kecelakaan dari depan ke belakang, karena tidak konsentrasi dan tidak menjaga jarak. Catatan tersebut, kata Firman, digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihaknya dan pemangku kepentingan terkait.

 

Selain itu, tidak terjadi kecelakaan di jalan tol, namun cukup banyak kecelakaan terjadi di jalan arteri dengan korban atau pelaku kecelakaan berasal dari masyarakat umum, seperti ibu rumah tangga, pengangguran, dan petani.

 

“Lagi-lagi kendaraan roda dua mendominasi terjadinya kecelakaan. Bisa karena kecepatan tinggi atau melawan arus dan lain sebagainya,” kata Firman. Karena masih banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang bersumber dari pelanggaran.

 

Kata Firman, pihaknya telah memberikan catatan dan sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kombinasi Tilang Manual dan E-Tilang. (Voi.id/ Ww)