Oleh : Riadi ST Polowan, SE
INDOCORNERS.COM | Berbagai macam motif dan ukiran yang tersimpan di Museum Istano Basa Pagaruyung Salah satu Koleksinya adalah motif Pucuak rabuang (pucuk Rebung).
Pucuak rabuang (pucuk rebung) adalah bambu muda yang masih kuncup, belum memiliki daun. Biasanya dijadikan sebagai sayuran dalam campuran gulai daging sapi sebagai masakan pada upacara adat.
Motif pucuak rabuang merupakan anjuran bagi semua orang untuk seumur hidup. sebagaimana bunyi pepatah adat:
“nan bak pucuak rabuang
ketek baguno gadang tapakai”
bagaikan pucuk rebung
kecil berguna besar terpakai
Seperti halnya bambu ketika muda dapat dijadikan sayur dan setelah menjadi bambu pun dapat berguna seperti sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Motif pucuak rabuang merupakan simbol kehidupan yang dinamis dari perumpamaan tumbuhan bambu. dimana bambu muda atau rabuang yang menjulang lurus ke atas merupakan simbol bagi yang muda untuk menuntut ilmu dan meraih cita-cita.
Dan ketika sudah besar ujung bambu mulai merunduk ke bawah yang bermakna apabila telah berilmu pikiran positif.
Pucuk rebung mengambil bentuk pucuk tunas bambu atau rebung (rabuang).
Rebung adalah fase awal kehidupan bambu. Rebung biasanya dijadikan bahan makanan oleh masyarakat Minangkabau.
Bambu yang sudah besar (dewasa) dinamakan betung (batuang), memiliki sifat yang lentur sehingga dapat dijadikan kerajinan tangan. Bambu yang sudah tua dinamakan ruyung (ruyuang), banyak dipakai untuk sesuatu yang kuat atau penyangga seperti tiang, lantai, atau dinding rumah.
Fase-fase bambu tersebut dapat ditarik maknanya pada kehidupan manusia, yakni agar seseorang bisa berguna seumur hidupnya.
Motif pucuk rebung adalah salah satu motif sakral bagi masyarakat Minangkabau. Pada tenunan songket, motif pucuk rebung terdapat pada bagian pinggir dan kepala sarung serta bagian ujung kain panjang.
Dengan banyaknya corak ragam serta koleksi yang terdapat di Museum Istano Basa Pagaruyung dapat dijadikan sumber untuk lebih mengenal lagi Budaya Minangkabau melalui museum ini,
Pemerhati serta pencatat sejarah, anak-anak sekolah, pembuat jurnal dan fihak-fihak lainya yang membutuhkan rujukan serta literatur khasanah Minangkabau dan berkunjung ke Museum Istano Basa Pagaruyung yang berlokasi Nagari Pagaruyuang Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.
Sumber : Literatur dari Museum Istano Basa Pagaruyung