Indocorners.com l Ulah dari Ketua DPRD kabupaten agam, Novi Irwan membuat kekecewaan warga, sebagai seorang anggota legislatif dan penyambung lidah rakyat semesti dan seharusnya memberikan contoh keteladanan dalam berbagai aspek yang menyangkut kehidupan dan hubungan sosial seperti ketika diundang dalam kegiatan kemasyarakatan berhubungan langsung dengan program pemerintah kabupaten agam yang diselenggarakan sebuah pondok pesantren yang ada di kecamatan Tilatang Kamang kabupaten Agam pada Sabtu, (11/05/2024)
” Sangat sedih dan prihatin serta menyayangkan sikap sosial yang ditunjukkan ketua DPRD kabupaten agam karena kurang merespon harapan masyarakat dalam menjaga hubungan sosial” ungkap ketua panitia penuh prihatin
Itulah ungkapan yang disampaikan Ketua panita yang merupakan aktifis kaum dhuafa yang kini menduduki berbagai organisasi di Propinsi, termasuk di Agam Bukittinggi seperti LSM Tikam, Jpkp, PP, KPK Nusantara, GBN dan seabrek organisasi lainnya
Ia menambahkan Kegiatan yang diselenggarakannya berjalan lancar dan sukses, namun tidak adanya konfirmasi Ketua DPRD Agam tidak ada demikian juga saat ditelepon berulang tidak dijawab
Kegiatan yang berorientasi pada penanaman nilai moral dan akhlak demi membangun karakter dan jati diri bangsa yang sedang mengalami degradasi seharusnya didukung justeru sebaliknya,diteleponpun tidak diangkat
“Apakah publik tidak punya hak menelpon atau konfirmasi pejabat negara/wakil rakyat terkait undangan yang dilayangkan ” tutur aktifis sosial ini penuh kecewa
Nilai capital bukan standar prioritas dalam mendukung kegiatan sosial, tidak kalah penting kontribusi semangat dan motivasi sangat dibutuhkan dari wakil rakyat
“Meskipun demi Ketidakhadiran Pak Novi Irwan yang notabene sebagai ketua DPRD kabupaten Agam bukan hal yang utama bagi kami sebagai panitia,” ucap ketua panitia yang juga aktifis dan ketua FTA SBSI buruh di Agam
Bahkan ketika tidak ada konfirmasi dari ketua DPRD tersebut pun ,kami sangat memaklumi sebab kami orang kecil sangat paham dengan jabatannya yang sangat mentereng penuh prestise alias kami bukan kelasnya kaum marginal
Sebagai orang beradab yang masih memegang nilai tradisi yang luhur, tinggi dan agung serta mulia yang telah diwariskan oleh leluhur sepantasnya kita belajar, ketika ditelpon rakyat kecil dan bodoh serta jelata seharusnya diangkat ,
” Sorry ni ye, sorry ye ,Sorry ye” semestinya ungkapan dari Ketum dari petinggi partai besar tersebut menjadi salah satu idola aktifis ini menjadi catatan dan nilai penting untuk ketua DPRD kabupaten Agam berkaca
Kalimat tersebut kelihatannya ringan namun sangat tinggi arti dan maknanya meskipun dianggap lelucon oleh sebagian kalangan .
Ungkapan presiden terpilih tersebut sangat tinggi maknanya karena mengandung nilai maaf “sorry ye” karena mengajarkan sejuta nilai moral dan etika dalam membangun dan mempertahankan interaksi sosial yang hari ini merupakan barang mahal dan hal tersebut mestinya jadi pedoman bawahannya
Hal diatas sebagai evaluasi politik , berharap ketua DPRD Agam mendatang selain memiliki kapasitas, kapabilitas juga integritas karena demikian yang utama, harapnya
“Apresiasi kehadiran forkopimda dan forkopimca sangat komitmen memberikan contoh keteladanan yang patut ditiru hadir dengan mendelegasikan wakilnya seperti bupati,kakan Kemenag, dan lainnya” ucap aktifis dhuafa penuh bangga dan haru
Pada momen tersebut wakil dari Kakan Kemenag memberikan pesan moral bahwa santri jangan hanya puas dengan hasil sekarang melainkan tetap terus belajar dengan semangat tanpa meninggalkan nilai moral
Hal senada dituturkan oleh Suardi, S.Ag ketika mewakili Bupati Agam, merupakan tokoh dan dai sekaligus ketua BK MDTA dan TPA sekaligus memberikan donasi Qur’an sejumlah 20 buah sehingga membuat haru suasana terkait dukungan dan kepedulian beliau yang tinggi
ketua yayasan dan seluruh civitas sekolah berterima kasih yang amat dalam atas kehadiran dari forkopimda, forkopimca dan sejumlah tokoh dan elemen masyarakat dalam mendukung kegiatan perayaan wisuda tahfiz dan penyerahan izazah
turut hadir Kapolsek Tilatang kamang, Iptu D. Datuk parpatih dikenal sangat ramah membawa program religius dan sosialnya yang sangat fenomenal memberikan semangat dan motifasi serta nasehat pada santri
” untuk hidup tidak hanya cukup berbekal ilmu, dan ketrampilan semata yang tidak boleh terlupakan nilai moral dan akhlak ” sembari memberikan arahan tentang Kamtibmas
Acara berlangsung sangat meriah dan penuh eforia tinggi meski tanpa dihadiri pejabat karena menampilkan berbagai atraksi seperti silat tarian tradisional,nyanyian nasyid serta hiburan lain bersifat keagamaan membuat audien terhipnotis penuh kagum
Tim