Indocorners.com |Tim Peneliti Dari Universitas Negeri Semarang melakukan rangkaian Penelitian dan pengabdian Masyarakat berbasis konservasi di Keltan Sawah Bangsa Jorong Bansa Nagari Kamang Mudik kecamatan Kamang Magek kabupaten Agam Semenjak bulan Juni – Juli 2024.
Berbagai literatur mengatakan Pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi untuk menguatkan masyarakat agar berdaya dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian kawasan konservasi.
Dalam melindungi habitat dan tempat hidup berbagai jenis makhluk hidup dari kerusakan dengan sejumlah strategi, seperti memberikan pengetahuan tentang pelestarian kawasan konservasi, meningkatkan kapasitas SDM, dan memberikan akses dan fasilitasi kemitraan.
Kesepakatan konservasi juga bagian strategi dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dengan memuat pengakuan pemerintah dalam hal ini Nagari Kamang Mudik kecamatan Kamang Magek dapat turut berperan dalam pelestarian kawasan konservasi.
Ketika sejumlah pakar akademisi atau intelektual UNNES tersebut menjambangi Keltan Sawah Bangsa dijadikan sebagai objek penelitian dan pengabdian masyarakat karena selaras dan sejalan yang dikemukakan diatas.
Sejak awal pendiriannya Keltan Sawah Bangsa telah menjadi pusat pendidikan dan pelatihan maupun studi tiru atau kegiatan yang sejenis berbagai kalangan karena mampu secara mandiri menciptakan maupun memproduksi yang dibutuhkan pertanian khususnya yang bersifat organik hal ini dapat kita lihat langsung di workshop Keltan Sawah Bangsa.
Keltan sawah Bangsa memiliki sistem pertanian organik dataran tinggi dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada disekitar seperti limbah dan kotoran ternak, tumbuhan , termasuk sumber bahan lainnya yang sejenis yang dikelolah masih bersifat semi tradisional.
kepeduliaan dan kemampuan Keltan Sawah Bangsa mengelolah sumber daya di sekitar sangat berpengaruh terhadap penghematan biaya operasional yang lebih utama mampu menjaga dan melestarikan serta keselamatan lingkungan yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan mahluk hidup.
Universitas Negeri Semarang sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan, juga melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kontribusi dan dedikasi terhadap keselamatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Parabpakar penelitian dan pengabdian masyarakat mengambil judul ,nModel Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Konservasi dalam Petani Padi Organik di Dataran Tinggi dengan sumber dana yang berasal dari DPA LPPM UNNES Semarang.
Para peneliti diketuai oleh Nugroho Tresna Brata dari fakultas ilmu sosial dan politik bersama 6 orang anggota lainnya yang sudah terpuji seperti Edo Maulana, Tri padhlurrohman Mahdi, Sang Pandu Nayenggita Pulangsih, Rahayu, Hengki pramu Sinto, dan Muhammad solufathul Mustofa
” Apresiasi yang sangat tinggi kepada tim akademisi karena bersedia datang dari jauh demi memberikan dedikasi dan kontribusi bagi kemajuan pertanian organik daratan tinggi ” ucap.Yendri Ketua Keltan Sawah Bangsa denyrasa hormat
Yendri juga berharap hal ini akan menjadi pemantik bagi disiplin ilmu lainnya maupun keilmuannya yang memiliki hubungan langsung dengan pertanian organik demikian juga bagi masyarakat ilmiah Sumbar tutur Yendri penuh harap
Dalam memicu disiplin berbagai macam ilmu pengetahuan yang memiliki korelasi langsung dengan kegiatan pertanian organik di dataran tinggi, karena banyak hal yang bisa diangkat secara ilmiah yang muara akhirnya, petani menjadi mandirian dan berdaya .
Masyarakat setempat menyambut gembira kedatangan peneliti dalam membangun silaturahmi dan kampung halaman sekaligus memberikan pendidikan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bagi keselamatan diri sendiri maupun generasi mendatang
YAMAN