Jutaan Jamaah hadiri Haul Ke-19 Ulama Kharimatik Kalimantan

Daerah818 Dilihat

Tanah Laut.Indocornes.com – Acara haul rutin yang digelar setiap tahun jatuh pada hari ahad (14/01/24), dipadati jamaah yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan termasuk dari luar pulau bahkan juga berasal dari beberapa negara turut menghadiri haul akbar ke-19 ulama kharismatik asal Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel yaitu KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau lebih akrab warga banua menyebutnya Abah Guru Sekumpul. Haul akbar yang dilaksanakan sejak ahad malam kemaren dibanjiri jutaan jamaah yang ingin mengikuti prosesi secara langsung haul tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dalam pelaksanaan haul akbar ahad malam kemaren bahwa jamaah yang hadir cukup banyak yaitu berjumlah 3.300.020 jamaah, kemudian moda transportasi yang digunakan jamaah seperti bus sebanyak 601 unit yang tersebar di 15 titik kantong parkir, 151.119 unit mobil yang terpantau di 196 titik kantong parkir yang tersedia dan 1.200.094 unit motor yang tersebar dikantong parkir di 387 titik, selain itu pula terdapat angkutan air seperti klotok ukuran sedang dan besar, angkutan sejenis perahu bermesin terhitung 533 unit yang datang dari berbagai daerah aliran sungai besar dipulau Kalimantan.

Puncak haul akbar KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani dilaksanakan di Musholla Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel. Tempat tersebut merupakan sentral kegiatan haul akbar digelar setiap tahunnya karena ditempat itulah semasa hidup beliau pengajian majelis ilmu dilaksanakan termasuk awal mula dipopulerkannya syair maulid al habsyi dilantunkan sebelum pengajian majelis ilmu dimulai, hingga beliau wafat juga dimakamkan disebelah musholla itu, yang setiap harinya dikunjungi oleh peziarah diluar haul akbar.

Tuan Guru Besar KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul, lahir di Martapura, 11 Februari 1942 dan wafat pada tanggal 10 Agustus 2005, merupakan keturunan ke-8 ulama besar Kalimantan yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan) pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi salah satu rujukan bagi banyak pemeluk agama Islam di Asia Tenggara, yang dimakamkan di Desa Dalam Pagar, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel. Abah Guru Sekumpul memiliki kelebihan istimewa yaitu pada usia 7 tahun telah hafal Al Quran dan tafsir al jalalain ketika berusia 9 tahun. Beliau ini merupakan ulama panutan umat yang diyakini memiliki karomah karena sikap dan sifat beliau yang lembut kepada semua orang dan juga mengajarkan tentang ilmu adab kepada sesama.

Haul akbar ke-19 yang digelar kemaren disebut oleh sejumlah kalangan merupakan haul terbesar di Asia, sebab banyaknya jamaah yang menghadiri langsung kegiatan haul akbar itu sebagai wujud kecintaan dan rasa bangga umat terhadap sosok beliau yang memiliki sifat rendah hati semasa dalam hidupnya.

Kegiatan haul akbar telah usai digelar malam senin kemaren tapi arus lalu lintas masih memadati jalan poros provinsi tepatnya jalan A. Yani, Angsau, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut yang merupakan jalan poros utama dari arah pusat haul di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel. Jalan ini salah satu jalur arus balik haul akbar tersebut yang menghubungkan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru serta sebagian jamaah asal Kaltim juga menggunakan jalur selatan pesisir ini untuk menghindari kemacetan total dijalur Banua Enam atau Hulu Sungai yang menuju provinsi Kalteng dan Kaltim.

Arus balik melalui jalur selatan pesisir dimulai pukul 23.00 WITA pada ahad (14/01/24), hingga pada pukul 18.00 WITA petang tadi (15/0124) masih padat menuju 2 Kabupaten dibagian tenggara Kalimantan dan wilayah Kaltim tersebut. Meskipun jamaah yang berangkat dan kembali penuh sesak dan menggunakan tenaga yang tidak sedikit, jamaah tetap merasa senang karena telah mendapat 3 kebahagiaan yaitu pertama yakin dicatat sebagai amal ibadah menghadiri haul akbar sosok yang dicintai, kedua gembira sudah hadir langsung diacara haul akbar dan ketiga makanan serta minuman tersedia banyak dan berlimpah disepanjang jalan dimanapun jamaah lewati, pasti telah tersedia rest area dan menu-menu masakan yang bervariasi diberikan masyarakat secara gratis kepada jamaah yang melewati jalur tersebut.

Telah menjadi tradisi setiap haul akbar Abah Guru Sekumpul selalu digelar oleh masyarakat di Kalimantan Selatan beramai-ramai secara sukarela menyiapkan sajian makanan dan minuman gratis serta dilengkapi rest area bahkan penginapan gratis untuk jamaah baik saat menuju ataupun kembali. Selain makanan dan minuman, masyarakat disepanjang jalur yang dilewati jamaah juga memberikan bahan bakar dan tambal ban secara cuma-cuma, ini merupakan salah satu wujud rasa bangga dan cinta masyarakat kepada ulama kharismatik itu.

(iy@nborneo)