28 November 2024
Dharmasraya.Indocorners.com – Duo Srikandi Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni dilihat dari hasil hitungan cepat sudah bisa dikatakan sukses menciptakan sejarah menjadi Bupati dan wakil bupati Perempuan pertama di Ranah Minang ( Sumbar ) yakni kabupaten Dharmasraya.
Duo Srikandi ini juga juga memecah rekor pertama kali menjadi perempuan pertama menjadi Bupati dan wakil bupati di seluruh Indonesia , Dengan kemenangan ini , ianya akan menjadi simbol transformasi sosial dan budaya dalam konteks adat Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai-nilai matrilineal.
Dari hasil hitung cepat di 11 Kecamatan pasangan calon tunggal ini yang dikenal dengan sebutan ASLI meraih suara terbanyak dengan total 65.948 atau 70 Persen dari suara sah.
Sedangkan Kotak Kosong hanya mendapatkan suara 28.906 atau 30 Persen dari jumlah suara sah.
Sedangkan Masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih 74.059 suara.
Hasil hitungan ini mungkin saja bisa berubah sebelum ditetapkan oleh KPU, tapi sepertinya tidak akan merobah untuk kemenangan Pasangan ASLI.
Begini gambaran tentang figur mereka:
Annisa Suci Ramadhani, mempunyai karekteristik , seorang anak muda yang Energik , lugas , tegas dan visioner memiliki latar belakang kepemimpinan dan Pendidikan yang mumpuni. Sangat peduli terhadap pembangunan yang berbasis dengan kearifan lokal. Fokus pada pemberdayaan perempuan, pembangunan infrastruktur pedesaan, dan pelestarian nilai adat Minangkabau.
Leli Arni , memilki kemampuan manajerial dan empati tinggi mempunyai karakteristik , Kolaboratif, inovatif, dan memperjuangkan keadilan sosial.Fokus meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Pasangan Annisa – Leli mengedepankan Filosofi Kepemimpinan berlandaskan pada nilai , adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, mereka akan memadukan tradisi dengan modernitas.
Mengedepankan pendekatan inklusif untuk membangun Dharmasraya yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Kehadiran bupati dan wakil bupati perempuan ini tidak hanya menjadi sejarah, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda Minangkabau untuk melanjutkan perubahan menuju masyarakat yang lebih egaliter dan progresif.( yr )