Indocorners.com|Tanah Datar – Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar menggelar aksi damai di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar, Senin (24/2). Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh kurang lebih 200 mahasiswa, dipimpin oleh Afdal Fahtoni.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan lima tuntutan utama.
- Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemangkasan Anggaran di Sektor Pendidikan.
- Mendesak Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
- Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Mendesak Peraturan Daerah (Perda) Khusus LGBT di Tanah Datar.
- Evaluasi Penanganan dan Tindak Lanjut Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Tanah Datar.
Setelah Afdal Fahtoni membacakan tuntutan di hadapan pimpinan dan anggota DPRD, Ketua DPRD Tanah Datar, Anton Yondra, memberikan tanggapan.
“Kami, DPRD Tanah Datar, sangat bangga ternyata mahasiswa di Tanah Datar ini masih tampil dan masih punya hati nurani untuk memikirkan kondisi bangsa ini,” ujar Anton Yondra.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD Tanah Datar telah mendengar dan menyimak aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. “Apa yang menjadi ketakutan, kecemasan adik-adik adalah ketakutan kita bersama. Yang jelas hari ini dan bagaimana kita lihat ke depan tindak lanjutnya,” lanjutnya.
Anton Yondra mengapresiasi mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan sopan dan sesuai dengan adat budaya Minangkabau. “Alhamdulillah kita di Tanah Datar menyampaikannya dengan sopan, sesuai dengan adat budaya kita sebagai Luhak Nan Tuo, kabupaten tertua di Provinsi Sumatera Barat, pusek jalo pumpunan ikan,” katanya.
Ia juga menyatakan kebanggaannya atas ketertiban aksi dan penggunaan seragam lengkap oleh mahasiswa, yang menunjukkan keberadaan UIN Mahmud Yunus di tengah masyarakat Tanah Datar.
Jadi, dalam penyampaian tadi, tentunya hari ini kami akan menerima aspirasi adik-adik. Dan kalau sekiranya diinginkan, kami akan teruskan ke tingkat yang lebih tinggi,” jelas Anton Yondra.
Ia menjelaskan bahwa regulasi yang menjadi tuntutan mahasiswa merupakan instruksi pimpinan di tingkat nasional, dan DPRD Tanah Datar hanya dapat meneruskan aspirasi tersebut. “Saya mohon adik-adik mengerti, DPRD Tanah Datar ini hanyalah di tingkat kabupaten. Namun, untuk kebijakan daerah, kami
mendukung adik-adik,” tambahnya.
Anton Yondra juga menyampaikan terima kasih kepada pihak pengamanan, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tanah Datar, atas pengamanan aksi tersebut. Aksi diakhiri dengan penandatanganan tuntutan oleh perwakilan mahasiswa dan DPRD Tanah Datar.**