Indocorners.com | Padang–Aksi menolak presiden 3 periode berlangsung dimana-mana. Hampir seluruh provinsi di Indonesia melakukan aksi serentak, tidak terkecuali di Padang Sumatera Barat.
Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat mengadakan aksi demo di depan gedung DPRD Prov Sumatera Barat, Senin 11 April 2022.:Dalam tunututannya para mahasiswa meminta agar diizinkan untuk masuk ke gedung Dewan. Akan tetapi aparat dari Polda Sumbar dan Polresta Padang yang diturunkan untuk melakukan pengamanan aksi demo, tidak mengizinkan mereka untuk masuk.
Sekeliling gedung Dewan di Pagari kawat berdiri. Secara bergantian, para mahasiswa berorasi menuntut agar Ketua DPRD Supardi menemui mereka.
Aksi sempat memanas akibat keinginan mereka untuk ditemui Ketua DPRD tidak kunjung di kabulkan. Mahasiswa mulai merangsek dan menarik pagar kawat berdiri ke tengah jalan.
Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir mencoba menenangkan peserta aksi. Dia kemudian meminta Ketua DPRD Supardi agar turun menemui peserta aksi. Tidak berapa lama, Supardi datang menemui peserta demo. Kemunculan Supardi disambut tepuk tangan riuh para mahasiswa.
Supardi kemudian didaulat untuk membacakan tuntutan para mahasiswa. Ada 7 tuntutan dari para peserta aksi. Setelah dibacakan Supardi pun menanda tangani surat pernyataan tersebut dan di stempel dengan stempel DPRD.
Syahrul, salah seorang mahasiswa dari Universitas Andalas Padang mengatakan, dirinya ikut demo untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dari seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami akan terus berjuang sampai apa yang menjadi tujuan kita tercapai” ujar Syahrul. Menurut Syahrul, presiden Jokowi harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi di Indonesia saat ini.
Sebanyak lebih kurang 1000 personel polisi dari Polda Sumbar dan Polresta Padang diturunkan untuk pengamanan aksi mahasiswa tersebut.
Atri