Dharmasraya.Indocorners.com – Silago,Durian Simpai Nagari Koto Nan Empat Dibauah Kecamatan Sembilan koto menggelar acara Adat yang benama Rajo Menjalani Rantau dirumah gadang melayu kampai kaum Iwan efendi dt Tanmarajo.dibawah payung Syahlil Dt. Bagindo Rajo Lelo.Senen 22/01/2023.
Acara ini di hadiri oleh Rajo kerajaan jambu lipo lubuak tarok kabupaten Sijunjung,Wali Nagari koto nan empat dibauah Hj.Mukhlis Dt.Rajo Sampono,Kadis kebudayaan yang di wakili oleh Yusrial Dt Bagindo Tantuah yg juga merupakan niniak mamak kaum Suku Melayu.Hadir juga semua niniak mamak serta pengulu suku dari masyarakat kecamatan Sembilan Koto.Tak kalah pentingnya Acara Tahun dihadiri oleh salah seorang anggota Dewan perwakilan Daerah DPD RI yang di kenali Masyarakat Sumbar yaitu Hjh Emma Yohanna.
Acara rajo menjalani rantau kali sangat luar biasa tanpa direncanakan sebelumnya kedatangan seorang anggota DPD RI keterwakilan Sumbar. beliau sudah menjabat tiga Priode sampai saat ini kalau tak salah mencalonkan diri kembali untuk ke empat kalinnya. Kelihatan masyarakat sangat gembira dengan kedatangannya .Beliau ikut bercampur baur dengan ibu bundo Kanduang sepertinya tanpa melihat status dan jabatan berbaur layak nya saudara sendiri
Tak lupa juga , tokoh tokoh masyarakat , pemuda pemudi dan masyarakat meramaikan acara ini.semua yang bergelar rajo, pengulu, niniak mamak dan pemuka adat yang memiliki kaum. Semua memakai pakaian adat yang seragam serba hitam hitam yang di padu dengan warna kuning keemasan dan tanda kebesarannya masing masing.
Disini terlihat juga bundo kanduang dengan baju kebesarannya kebaya dan kerudung khas minang kabau. Acara ini dilaksanakan dengan meriah sekali diiringi dengan bunyian Canang atau talempong menambah menghidupkan suasana acara yg di gelar dua setengah Tahunan ini.
Sejarah adat yang yang telah berusia ratusan tahun ini dirasakan kan kembali seolah kita berada dimasa lampau saat raja raja Jambu lipo menjalani rantau pada waktu dulu yang bukan hanya pergi melihat masyarakatnya tapi juga pergi Mengutip pajak atau Upeti untuk kerajaan.kedatangan rombongan rajo disambut oleh cucuang kemanakan semua pengulu hanyut dalam kemasan acara ini.
Pada momen ini hadir para rajo rajo kerajaan jambu lipo diantaranya, Rajo alam firman Bagindo Tan Ameh,rajo Ibadat Zulthoni Bagindo Indo Rajo , adalah rajo yang menjalani Rantau. Yusradi Dt. Bagindo Tantuah tiang pajang di lubuak karak, idep dt sampono bumi tiang panjang Silago, Syahlil dt Bagindo rajo lelo tiang panjang durian Simpai dan petinggi petinggi adat lainnya, tradisi ini ditutup dengan makan bajamba bersama sama.
Awak media ini berkesempatan bercerita cerita dengan Yusradi dt bagindo Tantuah dan rajo alam Firman,Bagindo Tan Ameh beliau mengatakan bahwasanya tradisi ini dilaksanakan dua setengah tahun sekali dimulai dr Langki kampung dalam kecamatan lubuk karak kabupaten sijunjung terus ke IX Koto ke siraho dgn menginap satu malam dirumah Rajo dt Bagindo Tantuah.
Sebelum rombongan rajo naik kerumah Gadang adat tempat acara digelar rombongan kerajaan disambut dengan tari persembahan kesenian khas minang kabau dan sekapur sirih. Baru kemudian rombongan menaiki rumah gadang Melayu Panai dt Tan marajo sambil duduk baselo sesuai dengan gelar dan jabatan di kaum masing”.
Seterusnya rombongan terus bergerak ke nagari lubuak karak wilayah kekuasaan tiang panjang menginap tiga hari . Di malam pertama diadakan pertemuan dengan tiang panjang nan tigo Nagari IX Koto. Selanjutnya dirumah dt sampono bumi nginap dua malam lalu terus kerumah Tamrin dt marajo di Nagari Banai dan kerumah datuk rajo nan satu juga menginap dua malam.
Kemudian rombongan terus ke bukit kebangan rumah Arwin datuk sampono kayo yang disebut juga Monti tiang panjang menginap untuk satu malam selanjut nyo rajo jambu lipo kembali kerumah syahlil datuk bagindo rajo lelo Tiang Panjang nan tigo menginap 3 malam. Acara nanti berakhir diKoto Baru Solok Selatan. Sampai hari ini tradisi Rajo menjalani Rantau ini masih kami jaga secara turun temurun ujar datuk bagindo Tantuah.
Yusradi,S. Sos .MM Dt Bagindo Tantuah Kabid Kebudayaan diDinas Kebudayaan,Pariwisata ,Pemuda dan Olah Raga dalam sambutannya mewakili kepala Dinas kebudayaan ,Pariwisata ,Pemuda dan Olah raga kabupaten Dharmasraya mengatakan,kami sedang menyusun dan mengajukan permohonan kepusat supaya Tradisi Rajo menjalani rantau ini di jadikan Warisan budaya indonesia bukan benda dengan harapan kedepannya acara ini akan menjadi Agenda Wisata Nusantara yang berada di kabupaten Dharmasraya ini.
Sedangkan ibu Emma Yohanna yang sempat juga kami wawancarainya terkait mengenai tradisi ini, beliau sangat menyambut baik atas wacana yang disampaikan oleh Dinas kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga melalui Yusradi datuk Bagindo Tantuah ,kami akan kawal sampai harapan ini jadi kenyataan. Karena salah satu tujuan kenapa saya hadir di acara ini adalah ingin melihat langsung tradisi warisan nenek moyang kerajaan jambu lipo ini. Walaupun pada masa lampau kalau bahasa sekarangnya pergi menjalani rantau untuk memungut pajak Pemerintah.yang sekarang dikemas sebaik mungkin untuk ajang silahturrahim di antara anak cucu kemanakan kerajaan jambu lipo ,ujar ibu Emma Yohanna yang selalu nampak Energik dan Awet muda ini.
Acara ini di ikuti oleh Hjh Emma Yohanna Sampai akhir , selain acara inti saya sangat tertarik dengan tari pasambahan yang berbeda dr tempat lain yang ada di minang kabau ini.dan mosium di bawah rumah gadang. Saya merasa sangat beruntung karena berkesempatan hadir dan melihat langsung tradisi yang fantastik ini,tuturnya.
Emma Yohanna berharap dengan ada nya acara seperti ini, nanti dengan sendirinya generasi penerus akan paham dan mengerti sejarah .Hendaklah di pertahankan kedepan dan seterusnya.
Acara seperti ini harus kita dukung secara bersama sama supaya tidak pudar ditelan masa tutupnya.( yr )